CEWEK ASURANSI: PERINGATAN!
UNTUK MENJAMIN KENYAMANAN PENGUNJUNG S...: PERINGATAN! UNTUK MENJAMIN KENYAMANAN PENGUNJUNG SITUS INI PASTIKAN BAHWA ANDA TELAH DEWASA UNTUK MENJELAJAHI SITUS KAMI UNTUK MEMUDAHKAN ...
Senin, 25 Maret 2013
Jumat, 22 Maret 2013
mencreeeeeeeeeetttttttttttttttttttttttttttttttttt
Apakah cinta itu?
Hingga kini masih kunanti hadirnya di relung hatiku.
Cinta tak harus memiliki dan mencintai bukanlah menguasai.
Biarlah kumencintai dengan caraku sendiri.
Jangan sebut cinta abadi jika hanya ingin merasakannya.
Hiduplah cinta dan tinggallah di dalamnya maka cinta itu akan kekal.
Laksana kumbang yang terjebak dalam taman mawar berduri.
Leluasa menikmati tebaran keharumannya.
Namun tak kuasa untuk memetiknya.
Tak kuasa bebas dari belenggu duri.
Cinta tak harus memiliki tapi hanya bisa dirasakan.
Berpisah tak harus ada rasa benci.
Hanya cinta yang mampu mengatasinya.
Cinta dapat melahirkan kebahagiaan dan kebencian.
Cinta bukanlah segalanya.
Tak perlu berlebihan memperlakukannya.
Cintailah sang pencipta cinta.
Adakalahnya cinta datang tiba-tiba.
Adakalahnya cinta datang walau hanya sesaat.
Adakalahnya cinta datang hanya di bibir saja.
Tapi cintaku untuk selamanya, dan namamu terukir dilubuk hatiku.
Jika ditakdirkan untuk bersama,
Kutak ingin hanya janji dan kata setia.
Cinta butuh kepastian yanhg nyata.
Saat kutatap wajah sang malam.
Dirimu hadir dalam tatapan mataku.
Begitu lekat dalam hembusan bayu.
Serasa lembut nafasmu menyapu rinduku.
Mungkin itu saja koleksi sms gombal, sms rayuan, sms cinta buat pacar
anda yang dapat kami berikan. semoga dapat bermanfaat buat anda semua.
SMS Gombal - Terbaru Menyentuh Hati Judul Artikel : SMS Gombal - Terbaru
Menyentuh Hati
Rating Artikel : 5
Jumlah Voting : 374
Kata kata Gombal Rayuan Maut Versi OVJKata kata Gombal Rayuan Maut
Ala Andre Taulani versi OVJ (Opera Van Java). udah tau kan gimana cara
salah satu personil OVJ Andre Taulani ngegombal ? ...
Kumpulan Kata-Kata Gombal Lucu TerbaruKata-Kata Gombal Lucu - Anda
mencari seputar kumpulan kata kata gombal yang lucu terbaru paling gokil
yang bisa bikin anda ngakak? Well, pada posting ...
Kumpulan SMS Romantis Buat PacarSMS Romantis atau sms kata kata
cinta buat pacar sudah sewajarnya selalu dikirimkan bagi orang yang
sedang memandu kasih sayang. Disini ada beberapa ...
SMS Romantis Kata Mutiara CintaInilah kumpulan SMS Romantis kata
mutiara CINTA yang cocok anda kirim ke pasangan anda, baik itu dikirim
ke pacar, kekasih bahkan ke seseorang yang a ...
SMS Cinta RomantisSMS Cinta Romantis - Kumpulan SMS Cinta SMS
Romantis Buat Pacar maupun kekasih Terbaru Hari ini. Semoga temen temen
suka akan kata mutiara cinta roma ...
Tags: Kata-Kata Gombal, SMS Romantis
di Sabtu, Januari 19, 2013 Written by Sepri Ariansyah
PEDOMAN KOMENTAR :
Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom
komentar ini tersedia untuk diskusi, berbagi ide,pengalaman dan
pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam
berekspresi sebelum mengirim komentar. terima kasih.
Previous Article Next Article
Beranda
19 NOV 2013
Cerita Sex ABG
Kumpulan Kata-kata Maaf Lengkap Terbaru
Ucapan Romantis Sebelum Tidur
Kumpulan Pantun Lucu Terbaru
Kumpulan Pantun Islami Lucu
SMS Gombal - Terbaru Menyentuh Hati
Kata Kata Cinta Romantis Dalam Bahasa Inggris
Ucapan Maaf Untuk kekasih
Artikel Terbaru
Puisi-Puisi Rindu VINA MARLIANA
Alasan Wanita Selingkuh
Rayuan Gombal Untuk Merayu Wanita
Cerita Lucu - Kumpulan Cerita Lucu Terbaru
Kata kata Selamat Pagi Romantis
Ramalan Bintang Hari Ini (17 - 23 Maret 2013)
Kata-kata Bijak Terbaru Paling Bijak Hari ini
Kumpulan Kata Motivasi Mario Teguh
Tanda Tanda Orang Jatuh Cinta
Syair Cinta Romantis
Kata kata Bijak Cinta Dalam Bahasa Inggris
Headlines by FeedBurner
Advertisement
Sumber: http://www.ageboy.net/2012/07/sms-gombal.html
Copyright → http://www.ageboy.net
Copyright → http://www.ageboy.net
Apakah cinta itu?
Hingga kini masih kunanti hadirnya di relung hatiku.
Cinta tak harus memiliki dan mencintai bukanlah menguasai.
Biarlah kumencintai dengan caraku sendiri.
Jangan sebut cinta abadi jika hanya ingin merasakannya.
Hiduplah cinta dan tinggallah di dalamnya maka cinta itu akan kekal.
Laksana kumbang yang terjebak dalam taman mawar berduri.
Leluasa menikmati tebaran keharumannya.
Namun tak kuasa untuk memetiknya.
Tak kuasa bebas dari belenggu duri.
Cinta tak harus memiliki tapi hanya bisa dirasakan.
Berpisah tak harus ada rasa benci.
Hanya cinta yang mampu mengatasinya.
Cinta dapat melahirkan kebahagiaan dan kebencian.
Cinta bukanlah segalanya.
Tak perlu berlebihan memperlakukannya.
Cintailah sang pencipta cinta.
Adakalahnya cinta datang tiba-tiba.
Adakalahnya cinta datang walau hanya sesaat.
Adakalahnya cinta datang hanya di bibir saja.
Tapi cintaku untuk selamanya, dan namamu terukir dilubuk hatiku.
Jika ditakdirkan untuk bersama,
Kutak ingin hanya janji dan kata setia.
Cinta butuh kepastian yanhg nyata.
Saat kutatap wajah sang malam.
Dirimu hadir dalam tatapan mataku.
Begitu lekat dalam hembusan bayu.
Serasa lembut nafasmu menyapu rinduku.
Mungkin itu saja koleksi sms gombal, sms rayuan, sms cinta buat pacar
anda yang dapat kami berikan. semoga dapat bermanfaat buat anda semua.
SMS Gombal - Terbaru Menyentuh Hati Judul Artikel : SMS Gombal - Terbaru
Menyentuh Hati
Rating Artikel : 5
Jumlah Voting : 374
Kata kata Gombal Rayuan Maut Versi OVJKata kata Gombal Rayuan Maut
Ala Andre Taulani versi OVJ (Opera Van Java). udah tau kan gimana cara
salah satu personil OVJ Andre Taulani ngegombal ? ...
Kumpulan Kata-Kata Gombal Lucu TerbaruKata-Kata Gombal Lucu - Anda
mencari seputar kumpulan kata kata gombal yang lucu terbaru paling gokil
yang bisa bikin anda ngakak? Well, pada posting ...
Kumpulan SMS Romantis Buat PacarSMS Romantis atau sms kata kata
cinta buat pacar sudah sewajarnya selalu dikirimkan bagi orang yang
sedang memandu kasih sayang. Disini ada beberapa ...
SMS Romantis Kata Mutiara CintaInilah kumpulan SMS Romantis kata
mutiara CINTA yang cocok anda kirim ke pasangan anda, baik itu dikirim
ke pacar, kekasih bahkan ke seseorang yang a ...
SMS Cinta RomantisSMS Cinta Romantis - Kumpulan SMS Cinta SMS
Romantis Buat Pacar maupun kekasih Terbaru Hari ini. Semoga temen temen
suka akan kata mutiara cinta roma ...
Tags: Kata-Kata Gombal, SMS Romantis
di Sabtu, Januari 19, 2013 Written by Sepri Ariansyah
PEDOMAN KOMENTAR :
Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom
komentar ini tersedia untuk diskusi, berbagi ide,pengalaman dan
pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam
berekspresi sebelum mengirim komentar. terima kasih.
Previous Article Next Article
Beranda
19 NOV 2013
Cerita Sex ABG
Kumpulan Kata-kata Maaf Lengkap Terbaru
Ucapan Romantis Sebelum Tidur
Kumpulan Pantun Lucu Terbaru
Kumpulan Pantun Islami Lucu
SMS Gombal - Terbaru Menyentuh Hati
Kata Kata Cinta Romantis Dalam Bahasa Inggris
Ucapan Maaf Untuk kekasih
Artikel Terbaru
Puisi-Puisi Rindu VINA MARLIANA
Alasan Wanita Selingkuh
Rayuan Gombal Untuk Merayu Wanita
Cerita Lucu - Kumpulan Cerita Lucu Terbaru
Kata kata Selamat Pagi Romantis
Ramalan Bintang Hari Ini (17 - 23 Maret 2013)
Kata-kata Bijak Terbaru Paling Bijak Hari ini
Kumpulan Kata Motivasi Mario Teguh
Tanda Tanda Orang Jatuh Cinta
Syair Cinta Romantis
Kata kata Bijak Cinta Dalam Bahasa Inggris
Headlines by FeedBurner
Advertisement
Sumber: http://www.ageboy.net/2012/07/sms-gombal.html
Copyright → http://www.ageboy.net
Copyright → http://www.ageboy.net
- ngetottttt bareng artis korea mau ..........................berani bayar berapa coy
Apakah cinta itu?
Hingga kini masih kunanti hadirnya di relung hatiku.
Cinta tak harus memiliki dan mencintai bukanlah menguasai.
Biarlah kumencintai dengan caraku sendiri.
Jangan sebut cinta abadi jika hanya ingin merasakannya.
Hiduplah cinta dan tinggallah di dalamnya maka cinta itu akan kekal.
Laksana kumbang yang terjebak dalam taman mawar berduri.
Leluasa menikmati tebaran keharumannya.
Namun tak kuasa untuk memetiknya.
Tak kuasa bebas dari belenggu duri.
Cinta tak harus memiliki tapi hanya bisa dirasakan.
Berpisah tak harus ada rasa benci.
Hanya cinta yang mampu mengatasinya.
Cinta dapat melahirkan kebahagiaan dan kebencian.
Cinta bukanlah segalanya.
Tak perlu berlebihan memperlakukannya.
Cintailah sang pencipta cinta.
Adakalahnya cinta datang tiba-tiba.
Adakalahnya cinta datang walau hanya sesaat.
Adakalahnya cinta datang hanya di bibir saja.
Tapi cintaku untuk selamanya, dan namamu terukir dilubuk hatiku.
Jika ditakdirkan untuk bersama,
Kutak ingin hanya janji dan kata setia.
Cinta butuh kepastian yanhg nyata.
Saat kutatap wajah sang malam.
Dirimu hadir dalam tatapan mataku.
Begitu lekat dalam hembusan bayu.
Serasa lembut nafasmu menyapu rinduku.
Mungkin itu saja koleksi sms gombal, sms rayuan, sms cinta buat pacar
anda yang dapat kami berikan. semoga dapat bermanfaat buat anda semua.
SMS Gombal - Terbaru Menyentuh Hati Judul Artikel : SMS Gombal - Terbaru
Menyentuh Hati
Rating Artikel : 5
Jumlah Voting : 374
Kata kata Gombal Rayuan Maut Versi OVJKata kata Gombal Rayuan Maut
Ala Andre Taulani versi OVJ (Opera Van Java). udah tau kan gimana cara
salah satu personil OVJ Andre Taulani ngegombal ? ...
Kumpulan Kata-Kata Gombal Lucu TerbaruKata-Kata Gombal Lucu - Anda
mencari seputar kumpulan kata kata gombal yang lucu terbaru paling gokil
yang bisa bikin anda ngakak? Well, pada posting ...
Kumpulan SMS Romantis Buat PacarSMS Romantis atau sms kata kata
cinta buat pacar sudah sewajarnya selalu dikirimkan bagi orang yang
sedang memandu kasih sayang. Disini ada beberapa ...
SMS Romantis Kata Mutiara CintaInilah kumpulan SMS Romantis kata
mutiara CINTA yang cocok anda kirim ke pasangan anda, baik itu dikirim
ke pacar, kekasih bahkan ke seseorang yang a ...
SMS Cinta RomantisSMS Cinta Romantis - Kumpulan SMS Cinta SMS
Romantis Buat Pacar maupun kekasih Terbaru Hari ini. Semoga temen temen
suka akan kata mutiara cinta roma ...
Tags: Kata-Kata Gombal, SMS Romantis
di Sabtu, Januari 19, 2013 Written by Sepri Ariansyah
PEDOMAN KOMENTAR :
Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom
komentar ini tersedia untuk diskusi, berbagi ide,pengalaman dan
pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam
berekspresi sebelum mengirim komentar. terima kasih.
Previous Article Next Article
Beranda
19 NOV 2013
Cerita Sex ABG
Kumpulan Kata-kata Maaf Lengkap Terbaru
Ucapan Romantis Sebelum Tidur
Kumpulan Pantun Lucu Terbaru
Kumpulan Pantun Islami Lucu
SMS Gombal - Terbaru Menyentuh Hati
Kata Kata Cinta Romantis Dalam Bahasa Inggris
Ucapan Maaf Untuk kekasih
Artikel Terbaru
Puisi-Puisi Rindu VINA MARLIANA
Alasan Wanita Selingkuh
Rayuan Gombal Untuk Merayu Wanita
Cerita Lucu - Kumpulan Cerita Lucu Terbaru
Kata kata Selamat Pagi Romantis
Ramalan Bintang Hari Ini (17 - 23 Maret 2013)
Kata-kata Bijak Terbaru Paling Bijak Hari ini
Kumpulan Kata Motivasi Mario Teguh
Tanda Tanda Orang Jatuh Cinta
Syair Cinta Romantis
Kata kata Bijak Cinta Dalam Bahasa Inggris
Headlines by FeedBurner
Advertisement
Sumber: http://www.ageboy.net/2012/07/sms-gombal.html
Copyright → http://www.ageboy.net
Copyright → http://www.ageboy.net
Saat kutatap wajah sang malam.
Dirimu hadir dalam tatapan mataku.
Begitu lekat dalam hembusan bayu.
Serasa lembut nafasmu menyapu rinduku. Sumber: http://www.ageboy.net/2012/07/sms-gombal.html
Copyright → http://www.ageboy.net
Copyright → http://www.ageboy.net
SMS Gombal - Terbaru Menyentuh Hati
SMS Gombal seringkali menjadi target pencarian banyak orang terutama
para remaja yang seringkali mencari kata kata gombal untuk merayu
kekasih ataupun pacar. Kata kata SMS Gombal Terbaru biasanya digunakan
oleh seseorang untuk merayu pacar atau kekasih pasangannya sekedar
mencari perhatian agar terlihat romantis bahkan menyentuh hati yang akan
membuat si dia terpesona akan SMS Cinta Romantis.
buat anda yang ingin mencoba kata kata rayuan gombal romantis kami,
berikut saya menyajikan beberapa koleksi Kumpulan SMS Gombal rayuan
cinta yang telah kami sediakan buat anda yang mungkin bisa anda jadikan
andalan anda untuk merayu pacar anda atau mencari perhatian dari pacar
anda yang lagi marah.
SMS Gombal
SMS GOMBAL - SMS CINTA - SMS RAYUAN
Malam ini bulan sangat indah menyinari bumi seperti hatiku yang sedang
bahagia karena disinari oleh cintamu yang begitu hangat bagai nyala api
yang takkan padam walau diterpa badai
Tuhan tlg bantu dia Memejamkan matanya, temani dalam mimpi Indahnya agar
besok pagi dia terbangun dengan senyum Maniznya, sampaikan padanya
bahwa ku ingin jadi kekasih yg terbaik untuknya
Musim Terindah adalah ….
Ketika kau nyalakan pagi dengan senyummu
Ketika kau payungi siang dengan sapamu
Ketika kau tutup malam dengan belai manjamu
I luv u…
Hidup ini kujalani hanya sekali dan tak dpt berulang untuk selamanya. .
Sama halnya dengan.
Cinta ini kujalani hanya sekali dan tak dapat berpaling untuk selamanya.
Engkaulah cintaku selamanya.
Matamu begitu bening seperti air kemasan,
Bibirmu merah seperti sambel,
Rambutmu hitam pekat bagai minyak tanah,
Oh baby, I Love you
Kamu tau ngga kalau kedua orangtuamu itu pencuri?
Mereka telah mencuri bintang yang paling indah di langit,
dan menaruhnya di mata kamu
Kamu selalu bikin aku takut. Pertama bertemu,
aku takut bicara kepadamu..
Pertama bicara, aku takut nanti suka padamu.
Pas suka aku takut nanti jatuh cinta padamu.
Udah jatuh cinta, aku takut kehilangan kamu..
Tadi malam aku kirim bidadari untuk menjaga tidurmu. Eh, dia buru-buru
balik. Katanya, ‘Ah, masa bidadari disuruh jaga bidadari?
Aku tercipta hanya untuk mencintai dirimu
Dan izinkan aku untuk terus begitu.
Aku bersedia menjadi lilin,
Membakar diriku untuk menerangi dirimu.
Berpisah dengamu sedetik saja bagaikan 1000 tahun.
Untuk rayuan gombal ini jangan sampai si cewek tanya “emang umur lu
berapa”
Seandainya kau adalah bunga,
biarkan diriku menjadi POT untuk menjagamu.
Lihat di sana sayang!
Matahari terbenam begitu indah, (sambil menatap pasangan)
Walau begitu, itu tak dapat menandingi keindahan dirimu.
Dunia ini hanya milik kita berdua sayang.
Yang lainnya hanya ngontrak
Jadul punya coy…
Tahu nggak say,
Aku kemarin nggak bisa bangun dari tidur karena terus memimpikanmu.
Dijamin sukses membuat cewek tersipu malu
Aku tidak bisa makan karena ingat kamu.
Aku tidak bisa mandi karena ingat kamu. Aku tidak bisa tidur karena
ingat kamu.
Sudah umum sih tapi tingkat keberhasilannya itu lho! Mantap.
Walau aku tidak bisa berpuisi,
amun saat melihat tatap matamu,
Tiba-tiba aku menjadi seorang penyair BESAR yang selalu memujamu.
Ini Dari kasino warkop
Aku dengar bisikan angin sampaikan pesanmu padaku.
Aku rasakan tetesan embun sebagai lambang kasih sayangmu.
Kulihat pelangi hati sebagai gambaran cintamu padaku.
Kurasakan ketulusan, kejujuran, dan kesetiaanmu padaku.
Kini aku menyadari bila dirimu kau sangat sayang padaku.
Tapi semua terasa menjadi tiada indah tanpa dirimu.
Kan kujaga semua yang pernah kau berikan padaku, cinta.
Kukirimkan malam ini cinta suciku untukmu bersama hembusan angin teduh.
Kusalurkan kasih sayangku melalui pori-pori jiwaku,
untuk bekal tidur yang kau jenjang dalam dekapan kasih membelai jiwamu.
Saat pertama kali bertemu, dirimu selalu hadir dalam hatiku.
Waktu berjalan bersama bayangmu, inginnya selalu dekat denganmu.
Lembayung tergores kelam, menjelajah anganku pilu.
Getar kasihmu dalam badai,
Tinggalkan mimpi menuju harapan.
Adakah harapan itu untukku?
Bila bunga cinta gugur menyelubungi hatiku yang sepi dan pudar bersama
cinta.
Tiada hal yang terindah selain cinta.
Cinta yang lahir dari hati.
Ingin meraih kembali cintamu menjadi kenyataan.
Saat diriku dalam siksaan cinta, dirimu melenggang pergi tanpa pernah
memikirkanku.
Untuk apa berlari dalam kelam?
Sedang kabut pun tak mau menyibak.
Biarlah semua berlalu, mimpi pun aku tak ingin.
Meski rindu ini tercipta untukmu.
Adakah di hatimu terbesit satu harapan untuk berjanji selamanya
bersamaku?
Andai dirimu berada disini untuk membuka kembali jalan cinta.
Ada rasa rindu disana yang mengisi relung hati.
Adakah rindu di hatimu seperti yang kurasakan?
Kutahu kau mencintaiku saat kulihat binar matamu bersinar saat
menatapku, teduh dan hangat. Kutahu kaulah tempatku bersandar dan
berlindung.
Mengapa harus berjumpa saat diriku telah berdua?
Ingin diriku lari dari kenyataan bersama hasratku bersamamu.
Namun kutak kuasa melawan sumpah yang telah terucap.
Anganku tak berhenti bersajak.
Walau kutahu, kau tak pernah menganggap diriku ada,
Meski rasa letih mendera,
Aku tak akan pernah melepaskannya lagi.
Kau hanya mimpi yang tak akan menjadi nyata hingga segala rasa harus
padam dan berakhir.
Kan selalu kurasakan hadirmu antara ada dan tiada.
Dingin angin malam membawa khayalan kian pasti.
Kugantung impian dan asa,
Dan aku berjanji tidak akan mengecewakan dirinya.
Mencintaimu setulus hati,
Mengarungi lautan untuk mendapatkan cinta suci.
Tak akan pernah menduakanmu walaupun terpisah jarak dan perbedaan.
Tak semua kata dapat terucap,
Lain di mulut lain di hati.
Suatu hari nanti, kau akan tahu,
Rasa cinta yang tersimpan.
Nikmatilah cinta dengan kasih putih,
Maka akan lahir cinta sejati.
Mengagumimu apa adanya dan menjadi inspirasi dalam hidupku.
Membangkitkan rasa cintaku menjadi tak terbatas.
Kini, kuserahkan diriku apa adanya.
Tak akan pernah tahu,
Kemana mata hati melangkah dan berpijak.
Sosokmu hanya banyang semu di hati.
Abadilah asa bersama mimpiku.
Sesaat mengenal telah menambah arti dalam hidupku.
Kudapatkan anugerah terindah di bulan penuh berkah.
Tanpa kata janji, hanya ungkapan cinta dan saling pecaya.
Berdua kita jelang masa depan bersama dalam satu cinta,
Abadi selamanya.
Rindu akan belaianmu, kasih sayang, dan ketegaranmu.
Walau semua itu t’lah berlalu,
Tapi takkan pernah terlupakan hingga akhir hayatku.
Saat bertemu, aku tak peduli.
Saat kau pergi, aku selalu menantimu.
Apakah ini namanya cinta?
Kau datang disaat keegoisan akan cinta tengah mendera.
Membawa cahaya dan kedamaian,
Membuatku tidak mudah menyerah untuk merengkuh kisah cinta bersamamu.
Dalam hati aku menanti,
Kuserahkan hati sebagai tanda ketulusan cinta.
Meski adakah cinta yang tulus setelah sekian lama lelah mencari.
Kapankah perjalanan ini kan berakhir?
Penderitaanku adalah bayangan gelap bagi dirimu,
Saat kesetiaan menjadi alasan untuk mencampakanku!
Aku takkan lari dari cintamu yang selalu memasungku.
Sesuatu yang terbesar dalam hidup ialah mengampuni orang yang menyakiti
kita
Dan tetap mengasihinya.
Jangan pernah berkata selamat tinggal jika masih ingin mencoba.
Jangan pernah menyerah selama merasa masih dapat maju.
Jangan pernah berkata ya bila tidak menyukainya.
Untuk apa bicara cinta, jika hatimu tak terbuka.
Untuk apa bicara cinta, jika matamu tak bercahaya.
Untuk apa bicara cinta, jika hanya membuatmu menderita.
Bagiku, dirimu adalah Sang Cinta
Apakah arti cinta jika tidak saling mengerti satu sama lain.
Jika keegoisan yang muncul, itu bukanlah cinta.
Seseorang tak akan pernah menyadari dalamnya rasa cinta
Sampai tiba saat perpisahan.
Cinta bagaikan sepasang burung yang tumbuh melalui jiwa, rasa dan raga.
Cinta dapat dimiliki melalui perasaan dua hati.
Kuingin lebih mencintaimu sebelum saat lepaskan tubuhku.
Kuingin rasakan cintamu seutuhnya sebelum saat tinggalkan jiwaku.
Cumbuilah cintaku, belailah hatiku dan peluklah erat jiwaku untuk
selamanya.
Cinta adalah saling memiliki.
Kasih sayang adalah saling memberi.
Cinta adalah kejujuran.
Mencintai bukan untuk saling menghianati.
Apakah cinta itu?
Hingga kini masih kunanti hadirnya di relung hatiku.
Cinta tak harus memiliki dan mencintai bukanlah menguasai.
Biarlah kumencintai dengan caraku sendiri.
Jangan sebut cinta abadi jika hanya ingin merasakannya.
Hiduplah cinta dan tinggallah di dalamnya maka cinta itu akan kekal.
Laksana kumbang yang terjebak dalam taman mawar berduri.
Leluasa menikmati tebaran keharumannya.
Namun tak kuasa untuk memetiknya.
Tak kuasa bebas dari belenggu duri.
Cinta tak harus memiliki tapi hanya bisa dirasakan.
Berpisah tak harus ada rasa benci.
Hanya cinta yang mampu mengatasinya.
Cinta dapat melahirkan kebahagiaan dan kebencian.
Cinta bukanlah segalanya.
Tak perlu berlebihan memperlakukannya.
Cintailah sang pencipta cinta.
Adakalahnya cinta datang tiba-tiba.
Adakalahnya cinta datang walau hanya sesaat.
Adakalahnya cinta datang hanya di bibir saja.
Tapi cintaku untuk selamanya, dan namamu terukir dilubuk hatiku.
Jika ditakdirkan untuk bersama,
Kutak ingin hanya janji dan kata setia.
Cinta butuh kepastian yanhg nyata.
Saat kutatap wajah sang malam.
Dirimu hadir dalam tatapan mataku.
Begitu lekat dalam hembusan bayu.
Serasa lembut nafasmu menyapu rinduku. Sumber: http://www.ageboy.net/2012/07/sms-gombal.html
Copyright → http://www.ageboy.net
Copyright → http://www.ageboy.net
Rabu, 20 Maret 2013
"Mas Ray..., aahh..., mmhhaahh..., Aahh..." Dia kelojotan. Kurasakan
lubang kemaluannya hangat, menegang dan mengejut-ngejut menjepit batang
kemaluanku.
"aahh..., gila..., Ini nikmat sekali..." Teriakku.
Malam itu tanggal 2 Juni 1999 sekitar pukul 21.30. Aku di dalam mobilku sedang keliling-keliling kota Jakarta. Rencananya aku hendak meliput persiapan kampanye partai-partai yang katanya sudah ada di seputar HI. Aneh, kampanye resminya besok, tapi sudah banyak yang bercokol di putaran HI sejak malam ini. Kelihatannya mereka tidak mau kalah dengan partai-partai lain yang kemarin dan hari ini telah memanjat patung selamat datang, memasang bendera mereka di sana. Tercatat pp, PND, PBB, PKB, PAN dan PK telah berhasil. Dengan korban beberapa orang tentu saja. Entah apa yang dikejar mereka, para simpatisan itu. Kebanggaan? Atau sebuah ketololan. Kalau ternyata mereka tewas atau cedera, berartikah pengorbanan mereka? Apakah para ketua partai itu kenal sama mereka? Apakah pemimpin partai itu menghargai kenekadan mereka? Lho, kok aku bicara politik. Biarinlah. Macam-macam saja ulah mereka, maklumlah sudah saat kampanye terakhir
buat partai-partai di Jakarta ini.
Di depan kedutaan Inggris aku parkirkan mobilku, bersama banyak mobil lainnya. Memang aku lihat ada beberapa kelompok, masing-masing dengan bendera partai mereka dan atribut yang bermacam-macam. Aku keluarkan kartu persku, tergantung di leher. Juga Nikon, kawan baik yang menjadi sumber nafkahku. Aku mendekati kerumunan simpatisan partai. Bergabung dengan mereka. Berusaha mencari informasi dan momen-momen penting yang mungkin akan terjadi.
Saat itulah pandanganku bertemu dengan tatap mata seorang gadis yang bergerombol dengan teman-temannya di atap sebuah mini bus. Wajahnya yang cantik tersenyum kepadaku. Gadis itu memakai kaos partai yang mengaku reformis,---aku rahasiakan saja baiknya---yang telah dipotong sedikit bagian bawahnya, sehinggs seperti model tank top, sedangkan bawahannya memakai mini skirt berwarna putih. Di antara teman-temannya, dia yang paling menonjol. Paling lincah, paling menarik.
"Mas, Mas wartawan ya?" katanya kepadaku.
"Iya".
"Wawancarai kita dong", Salah seorang temannya nyeletuk.
"Emang mau?".
"Tentu dong. Tapi photo kita dulu..."
Nah darisinilah berawal cerita ini dan kini ku koleksi dalam kenangan sehingga menjadi Kumpulan Cerita Dewasa
Mereka beraksi saat kuarahkan kameraku kepada mereka. Dengan lagak dan gaya masing-masing mereka berpose.
"Kenapa sudah ada di sini, sih? Bukankah ____ (nama partai) baru besok kampanyenya?".
"Biarin Mas, daripada besok dikuasai partai lain?".
"Memang akan terus di sini? Sampai pagi?".
"Iya, demi ____ (nama partai), kami rela begadang semalaman."
"Hebat."
"Mas di sini aja, Mas. Nanti pasti ada lagi yang ingin manjat tugu selamat datang." Kata gadis yang menarik perhatianku itu.
Aku pun duduk dekat mereka, berbincang tentang pemilu kali ini. Harapan-harapan mereka, tanggapan mereka, dan pendapat mereka. Mereka lumayan loyal terhadap partai mereka itu, walaupun tampak sedikit kecewa, karena pemimpin partai mereka itu kurang berani bicara. Padahal diproyeksikan untuk menjadi calon presiden. Aku maklum, karena tahu latar belakang pemimpin yang mereka maksudkan itu.
"Eh, nama kalian siapa?" Tanyaku, "Aku Ray."
"Saya Diana." Kata cewek manis itu, lalu teman-temannya yang lain pun menyebut nama. Kami terus bercakap-cakap, sambil minum teh botol yang dijual pedagang asongan.
Waktu terus berlalu. Beberapa kali aku meninggalkan mereka untuk mengejar sumber berita. Malam itu bundaran HI didatangi Kapolri yang meninjau dan 'menyerah' melihat massa yang telah bergerombol untuk pawai dan kampanye, karena jadwal resminya adalah pukul 06.00 - 18.00.
Saat aku kembali, gerombolan Diana masih ada di sana.
"Saya ke kantor dulu ya, memberikan kaset rekaman dan hasil photoku. Sampai ketemu." Pamitku.
"Eh, Mas, Mas Ray! Kantornya "x" (nama koranku), khan. Boleh saya menumpang?" Diana berteriak kepadaku.
"Kemana?"
"Rumah. Rumah saya di dekat situ juga."
"Boleh saja." Kataku, "Tapi katanya mau tetap di sini? Begadang?"
"Nggak deh. Ngantuk. Boleh ya? Gak ada yang mau ngantarin nih."
Aku pun mengangguk. Tapi dari tempatku berdiri, aku dapat melihat di dalam mini bus itu ada sepasang remaja berciuman.
Benar-benar kampanye, nih? Sama saja kejadian waktu meliput demontrasi mahasiswa dulu. Waktu teriak, ikutan teriak. Yang pacaran, ya pacaran. (Ini cuma sekedar nyentil, lho. Bukan menghujat. Angkat topi buat gerakan mahasiswa kita! Peace!)
Diana menggandengku. Aku melambai pada rekan-rekannya.
"Diana! Pulang lho! Jangan malah..." Teriak salah seorang temannya.
Diana cuma mengangkat tinjunya, tapi matanya kulihat mengedip.
Lalu kami pun menuju mobilku. Dengan lincah Diana telah duduk di sampingku. Mulutnya berkicau terus, bertanya-tanya mengenai profesiku. Aku menjawabnya dengan senang hati. Terkadang pun aku bertanya padanya. Dari situ aku tahu dia sekolah di sebuah SMA di daerah Bulungan, kelas 2. Tadi ikut-ikutan teman-temannya saja. Politik? Pusing ah mikirinnya.
Usianya baru 17 tahun, tapi tidak mendaftar pemilu tahun ini. Kami terus bercakap-cakap. Dia telah semakin akrab denganku.
"Kamu sudah punya pacar, belum?" Tanyaku.
"Sudah." Nadanya jadi lain, agak-agak sendu.
"Tidak ikut tadi?"
"Nggak."
"Kenapa?"
"Lagi marahan aja."
"Wah.., gawat nih."
"Biarin aja."
"Kenapa emangnya?"
"Dia ketangkap basah selingkuh dengan temanku, tapi tidak mengaku."
"Perang, dong?"
"Aku marah! Eh dia lebih galak."
"Dibalas lagi dong. Jangan didiemin aja."
"Gimana caranya?" Tanyanya polos.
"Kamu selingkuh juga." Jawabku asal-asalan.
"Bener?"
"Iya. Jangan mau dibohongin, cowok tu selalu begitu."
"Lho, Mas sendiri cowok."
"Makanya, aku tak percaya sama cowok. Sumpah, sampai sekarang aku tak pernah pacaran sama cowok. Hahaha."
Dia ikut tertawa.
Aku mengambil rokok dari saku depan kemejaku, menyalakannya. Diana meminta satu rokokku. Anak ini badung juga. Sambil merokok, dia tampak lebih rileks, kakinya tanpa sadar telah nemplok di dashboardku. Aku merengut, hendak marah, tapi tak jadi, pahanya yang mulus terpampang di depanku, membuat gondokku hilang.
Setelah itu aku mulai tertarik mencuri-curi pandang. Diana tak sadar, dia memejamkan mata, menikmati asap rokok yang mengepul dan keluar melalui jendela yang terbuka. Gadis ini benar-benar cantik. Rambutnya panjang. Tubuhnya indah. Dari baju kaosnya yang pendek, dapat kulihat putih mulus perutnya. Dadanya mengembang sempurna, tegak berisi.
Tanpa sadar penisku bereaksi.
Aku menyalakan tape mobilku. Diana memandangku saat sebuah lagu romantis terdengar.
"Mas, setelah ini mau kemana?"
"Pulang. Kemana lagi?"
"Kita ke pantai saja yuk. Aku suntuk nih." Katanya menghembuskan asap putih dari mulutnya.
"Ngapain"
"Lihat laut, ngedengerin ombak, ngapain aja deh. Aku males pulang jadinya. Selalu ingat Ipet, kalau aku sendirian."
"Ipet?"
"Pacarku."
"Oh. Tapi tadi katanya ngantuk?"
"Udah terbang bersama asap." Katanya, tubuhnya doyong ke arahku, melingkarkan lengan ke bahuku, dadanya menempel di pangkal tangan kiriku. Hangat.
"Bolehlah." Kataku, setelah berpikir kalau besok aku tidak harus pagi-pagi ke kantor. Jadi setelah mengantar materi yang kudapat kepada rekanku yang akan membuat beritanya, aku dan Diana menuju arah utara. Ancol! Mana lagi pantai di Jakarta ini.
Aku parkirkan mobil Kijangku di pinggir pantai Ancol. Di sana kami terdiam, mendengarkan ombak, begitu istilah Diana tadi. Sampai setengah jam kami hanya berdiam. Namun kami duduk telah semakin rapat, sehingga dapat kurasakan lembutnya tubuh yang ada di sampingku.
Tiba-tiba Diana mencium pipiku.
"Terima kasih, Mas Ray."
"Untuk apa?"
"Karena telah mau menemani Diana."
Aku hanya diam. Menatapnya. Dia pun menatapku. Perlahan menunduk. Kunikmati kecantikan wajahnya. Tanpa sadar aku raih wajahnya, dengan sangat perlahan-lahan kudekatkan wajahku ke wajahnya, aku cium bibirnya, lalu aku tarik lagi wajahku agak menjauh. Aku rasakan hatiku tergetar, bibirku pun kurasakan bergetar, begitu juga dengan bibirnya. Aku tersenyum, dan ia pun tersenyum. Kami berciuman kembali. Saat hendak merebahkannya, setir mobil menghalang gerakan kami. Kami berdua pindah ke bangku tengah Kijangku. Aku cium kening Diana terlebih dahulu, kemudian kedua matanya, hidungnya, kedua pipinya, lalu bibirnya. Diana terpejam dan kudengar nafasnya mulai agak terasa memburu, kami berdua terbenam dalam ciuman yang hangat membara. Tanganku memegang dadanya, meremasnya dari balik kaos tipis dan bhnya.
Sesaat kemudian kaos itu telah kubuka. Aku arahkan mulutku ke lehernya, ke pundaknya, lalu turun ke buah dadanya yang indah, besar, montok, kencang, dengan puting yang memerah. Tanganku membuka kaitan BH hitamnya. Aku mainkan lidahku di puting kedua buah dadanya yang mulai mengeras. Yang kiri lalu yang kanan.
"Mas Ray, kamu tau saja kelemahan saya, saya paling nggak tahan kalo dijilat susu saya..., aahh...".
Aku pun sudah semakin asyik mencumbu dan menjilati puting buah dadanya, lalu ke perutnya, pusarnya, sambil tanganku membuka mini skirtnya.
Terpampanglah jelas tubuh telanjang gadis itu. Celana dalamnya yang berwarna hitam, menerawangkan bulu-bulu halus yang ada di situ. Kuciumi daerah hitam itu.
Aku berhenti, lalu aku bertanya kepada Diana
"Diana kamu udah pernah dijilatin itunya?"
"Belum..., kenapa?".
"Mau nyoba nggak?".
Diana mengangguk perlahan.
Takut ia berubah pikiran, tanpa menunggu lebih lama lagi langsung aku buka celana dalamnya, dan mengarahkan mulutku ke kemaluan Diana yang bulunya lebat, kelentitnya yang memerah dan baunya yang khas. Aku keluarkan ujung lidahku yang lancip lalu kujilat dengan lembut klitorisnyana.
Beberapa detik kemudian kudengar desahan panjang dari Diana
"sstt... Aahh!!!"
Aku terus beroperasi di situ
"aahh..., Mas Ray..., gila nikmat bener..., Gila..., saya baru ngerasain nih nikmat yang kayak gini..., aahh..., saya nggak tahan nih..., udah deh..."
Lalu dengan tiba-tiba ia menarik kepalaku dan dengan tersenyum ia memandangku. Tanpa kuduga ia mendorongku untuk bersandar ke bangku, dengan sigapnya tangannya membuka sabuk yang kupakai, lalu membuka zipper jins hitamku. Tangannya menggapai kemaluanku yang sudah menegang dan membesar dari tadi. Lalu ia memasukkan batang kemaluanku yang besar dan melengkung kedalam mulutnya.
"aahh..." Lenguhku
Kurasakan kehangatan lidah dalam mulutnya. Namun karena dia mungkin belum biasa, giginya beberapa kali menyakiti penisku.
"Aduh Diana, jangan kena gigi dong..., Sakit. Nanti lecet..."
Kuperhatikan wajahnya, lidahnya sibuk menjilati kepala kemaluanku yang keras, ia jilati melingkar, ke kiri, ke kanan, lalu dengan perlahan ia tekan kepalanya ke arahku berusaha memasukkan kemaluanku semaksimal mungkin ke dalam mulutnya. Namun hanya seperempat dari panjang kemaluanku saja kulihat yang berhasil terbenam dalam mulutnya.
"Ohk!.., aduh Mas Ray, cuma bisa masuk seperempat..."
"Ya udah Diana, udah deh jangan dipaksaain, nanti kamu tersedak."
Kutarik tubuhnya, dan kurebahkan ia di seat Kijangku. Lalu ia membuka pahanya agak lebar, terlihat samar-samar olehku kemaluannya sudah mulai lembab dan agak basah. Lalu kupegang batang kemaluanku, aku arahkan ke lubang kemaluannya. Aku rasakan kepala kemaluanku mulai masuk perlahan, kutekan lagi agak perlahan, kurasakan sulitnya kemaluanku menembus lubang kemaluannya.
Kudorong lagi perlahan, kuperhatikan wajah Diana dengan matanya yang tertutup rapat, ia menggigit bibirnya sendiri, kemudian berdesah.
"sstt..., aahh..., Mas Ray, pelan-pelan ya masukkinnya, udah kerasa agak perih nih..."
Dan dengan perlahan tapi pasti kudesak terus batang kemaluanku ke dalam lubang kemaluan Diana, aku berupaya untuk dengan sangat hati-hati sekali memasukkan batang kemaluanku ke lubang vaginanyana. Aku sudah tidak sabar, pada suatu saat aku kelepasan, aku dorong batang kemaluanku agak keras. Terdengar suara aneh. Aku lihat ke arah batang kemaluanku dan kemaluan Diana, tampak olehku batang kemaluanku baru setengah terbenam kedalam kemaluannya. Diana tersentak kaget.
"Aduh Mas Ray, suara apaan tuh?"
"Nggak apa-apa, sakit nggak?"
"Sedikit..."
"Tahan ya.., sebentar lagi masuk kok..."
Dan kurasakan lubang kemaluan Diana sudah mulai basah dan agak hangat. Ini menandakan bahwa lendir dalam kemaluan Diana sudah mulai keluar, dan siap untuk penetrasi. Akhirnya aku desakkan batang kemaluanku dengan cepat dan tiba-tiba agar Diana tidak sempat merasakan sakit, dan ternyata usahaku berhasil, kulihat wajah Diana seperti orang yang sedang merasakan kenikmatan yang luar biasa, matanya setengah terpejam, dan sebentar-sebentar kulihat mulutnya terbuka dan mengeluarkan suara. "sshh..., sshh..."
Lidahnya terkadang keluar sedikit membasahi bibirnya yang sensual. Aku pun merasakan nikmat yang luar biasa. Kutekan lagi batang kemaluanku, kurasakan di ujung kemaluanku ada yang mengganjal, kuperhatikan batang kemaluanku, ternyata sudah masuk tiga perempat kedalam lubang kemaluan Diana.
Aku coba untuk menekan lebih jauh lagi, ternyata sudah mentok..., kesimpulannya, batang kemaluanku hanya dapat masuk tiga perempat lebih sedikit ke dalam lubang kemaluan Diana. Dan Diana pun merasakannya.
"Aduh Mas Ray, udah mentok, jangan dipaksain teken lagi, perut saya udah kerasa agak negg nih, tapi nikmat…., aduh..., barangmu gede banget sih Mas Ray..."
Aku mulai memundur-majukan pantatku, sebentar kuputar goyanganku ke kiri, lalu ke kanan, memutar, lalu kembali ke depan ke belakang, ke atas lalu ke bawah. Kurasakan betapa nikmat rasanya kemaluan Diana, ternyata lubang kemaluan Diana masih sempit, walaupun bukan lagi seorang perawan. Ini mungkin karena ukuran batang kemaluanku yang menurut Diana besar, panjang dan kekar. Lama kelamaan goyanganku sudah mulai teratur, perlahan tapi pasti, dan Diana pun sudah dapat mengimbangi goyanganku, kami bergoyang seirama, berlawanan arah, bila kugoyang ke kiri, Diana goyang ke kanan, bila kutekan pantatku Diana pun menekan pantatnya.
Semua aku lakukan dengan sedikit hati-hati, karena aku sadar betapa besar batang kemaluanku untuk Diana, aku tidak mau membuatnya menderita kesakitan. Dan usahaku ini berjalan dengan mulus. Sesekali kurasakan jari jemari Diana merenggut rambutku, sesekali kurasakan tangannya mendekapku dengan erat.
Tubuh kami berkeringat dengan sedemikian rupa dalam ruangan mobil yang mulai panas, namun kami tidak peduli, kami sedang merasakan nikmat yang tiada tara pada saat itu. Aku terus menggoyang pantatku ke depan ke belakang, keatas kebawah dengan teratur sampai pada suatu saat.
"Aahh Mas Ray..., agak cepet lagi sedikit goyangnya..., saya kayaknya udah mau keluar nih..."
Diana mengangkat kakinya tinggi, melingkar di pinggangku, menekan pantatku dengan erat dan beberapa menit kemudian semakin erat..., semakin erat..., tangannya sebelah menjambak rambutku, sebelah lagi mencakar punggungku, mulutnya menggigit kecil telingaku sebelah kanan, lalu terdengar jeritan dan lenguhan panjang dari mulutnya memanggil namaku.
"Mas Ray..., aahh..., mmhhaahh..., Aahh..." Dia kelojotan. Kurasakan lubang kemaluannya hangat, menegang dan mengejut-ngejut menjepit batang kemaluanku.
"aahh..., gila..., Ini nikmat sekali..." Teriakku.
Baru kurasakan sekali ini lubang kemaluan bisa seperti ini. Tak lama kemudian aku tak tahan lagi, kugoyang pantatku lebih cepat lagi keatas kebawah dan, Tubuhku mengejang.
"Mas Ray..., cabut..., keluarin di luar..."
Dengan cepat kucabut batang kemaluanku lalu sedetik kemudian kurasakan kenikmatan luar biasa, aku menjerit tertahan
"aahh..., ahh..." Aku mengerang.
"Ngghh..., ngghh.."
Aku pegang batang kemaluanku sebelah tangan dan kemudian kurasakan muncratnya air maniku dengan kencang dan banyak sekali keluar dari batang kemaluanku.
Chrootth..., chrootthh..., crothh..., craatthh..., sebagian menyemprot wajah Diana, sebagian lagi ke payudaranya, ke dadanya, terakhir ke perut dan pusarnya.
Kami terkulai lemas berdua, sambil berpelukan.
"Mas Ray..., nikmat banget main sama kamu, rasanya beda sama kalo saya gituan sama Ipet. Enakan sama kamu. Kalau sama Ipet, saya tidak pernah orgasme, tapi baru sekali disetubuhi kamu, saya bisa sampai, barang kali karena barang kamu yang gede banget ya?" Katanya sambil membelai batangku yang masih tegang, namun tidak sekeras tadi.
"Saya nggak bakal lupa deh sama malam ini, saya akan inget terus malem ini, jadi kenangan manis saya"
Aku hanya tersenyum dengan lelah dan berkata "Iya Diana, saya juga, saya nggak bakal lupa".
Kami pun setelah itu menuju kostku, kembali memadu cinta. Setelah pagi, baru aku mengantarnya pulang. Dan berjanji untuk bertemu lagi lain waktu.
"aahh..., gila..., Ini nikmat sekali..." Teriakku.
Malam itu tanggal 2 Juni 1999 sekitar pukul 21.30. Aku di dalam mobilku sedang keliling-keliling kota Jakarta. Rencananya aku hendak meliput persiapan kampanye partai-partai yang katanya sudah ada di seputar HI. Aneh, kampanye resminya besok, tapi sudah banyak yang bercokol di putaran HI sejak malam ini. Kelihatannya mereka tidak mau kalah dengan partai-partai lain yang kemarin dan hari ini telah memanjat patung selamat datang, memasang bendera mereka di sana. Tercatat pp, PND, PBB, PKB, PAN dan PK telah berhasil. Dengan korban beberapa orang tentu saja. Entah apa yang dikejar mereka, para simpatisan itu. Kebanggaan? Atau sebuah ketololan. Kalau ternyata mereka tewas atau cedera, berartikah pengorbanan mereka? Apakah para ketua partai itu kenal sama mereka? Apakah pemimpin partai itu menghargai kenekadan mereka? Lho, kok aku bicara politik. Biarinlah. Macam-macam saja ulah mereka, maklumlah sudah saat kampanye terakhir
buat partai-partai di Jakarta ini.
Di depan kedutaan Inggris aku parkirkan mobilku, bersama banyak mobil lainnya. Memang aku lihat ada beberapa kelompok, masing-masing dengan bendera partai mereka dan atribut yang bermacam-macam. Aku keluarkan kartu persku, tergantung di leher. Juga Nikon, kawan baik yang menjadi sumber nafkahku. Aku mendekati kerumunan simpatisan partai. Bergabung dengan mereka. Berusaha mencari informasi dan momen-momen penting yang mungkin akan terjadi.
Saat itulah pandanganku bertemu dengan tatap mata seorang gadis yang bergerombol dengan teman-temannya di atap sebuah mini bus. Wajahnya yang cantik tersenyum kepadaku. Gadis itu memakai kaos partai yang mengaku reformis,---aku rahasiakan saja baiknya---yang telah dipotong sedikit bagian bawahnya, sehinggs seperti model tank top, sedangkan bawahannya memakai mini skirt berwarna putih. Di antara teman-temannya, dia yang paling menonjol. Paling lincah, paling menarik.
"Mas, Mas wartawan ya?" katanya kepadaku.
"Iya".
"Wawancarai kita dong", Salah seorang temannya nyeletuk.
"Emang mau?".
"Tentu dong. Tapi photo kita dulu..."
Nah darisinilah berawal cerita ini dan kini ku koleksi dalam kenangan sehingga menjadi Kumpulan Cerita Dewasa
Mereka beraksi saat kuarahkan kameraku kepada mereka. Dengan lagak dan gaya masing-masing mereka berpose.
"Kenapa sudah ada di sini, sih? Bukankah ____ (nama partai) baru besok kampanyenya?".
"Biarin Mas, daripada besok dikuasai partai lain?".
"Memang akan terus di sini? Sampai pagi?".
"Iya, demi ____ (nama partai), kami rela begadang semalaman."
"Hebat."
"Mas di sini aja, Mas. Nanti pasti ada lagi yang ingin manjat tugu selamat datang." Kata gadis yang menarik perhatianku itu.
Aku pun duduk dekat mereka, berbincang tentang pemilu kali ini. Harapan-harapan mereka, tanggapan mereka, dan pendapat mereka. Mereka lumayan loyal terhadap partai mereka itu, walaupun tampak sedikit kecewa, karena pemimpin partai mereka itu kurang berani bicara. Padahal diproyeksikan untuk menjadi calon presiden. Aku maklum, karena tahu latar belakang pemimpin yang mereka maksudkan itu.
"Eh, nama kalian siapa?" Tanyaku, "Aku Ray."
"Saya Diana." Kata cewek manis itu, lalu teman-temannya yang lain pun menyebut nama. Kami terus bercakap-cakap, sambil minum teh botol yang dijual pedagang asongan.
Waktu terus berlalu. Beberapa kali aku meninggalkan mereka untuk mengejar sumber berita. Malam itu bundaran HI didatangi Kapolri yang meninjau dan 'menyerah' melihat massa yang telah bergerombol untuk pawai dan kampanye, karena jadwal resminya adalah pukul 06.00 - 18.00.
Saat aku kembali, gerombolan Diana masih ada di sana.
"Saya ke kantor dulu ya, memberikan kaset rekaman dan hasil photoku. Sampai ketemu." Pamitku.
"Eh, Mas, Mas Ray! Kantornya "x" (nama koranku), khan. Boleh saya menumpang?" Diana berteriak kepadaku.
"Kemana?"
"Rumah. Rumah saya di dekat situ juga."
"Boleh saja." Kataku, "Tapi katanya mau tetap di sini? Begadang?"
"Nggak deh. Ngantuk. Boleh ya? Gak ada yang mau ngantarin nih."
Aku pun mengangguk. Tapi dari tempatku berdiri, aku dapat melihat di dalam mini bus itu ada sepasang remaja berciuman.
Benar-benar kampanye, nih? Sama saja kejadian waktu meliput demontrasi mahasiswa dulu. Waktu teriak, ikutan teriak. Yang pacaran, ya pacaran. (Ini cuma sekedar nyentil, lho. Bukan menghujat. Angkat topi buat gerakan mahasiswa kita! Peace!)
Diana menggandengku. Aku melambai pada rekan-rekannya.
"Diana! Pulang lho! Jangan malah..." Teriak salah seorang temannya.
Diana cuma mengangkat tinjunya, tapi matanya kulihat mengedip.
Lalu kami pun menuju mobilku. Dengan lincah Diana telah duduk di sampingku. Mulutnya berkicau terus, bertanya-tanya mengenai profesiku. Aku menjawabnya dengan senang hati. Terkadang pun aku bertanya padanya. Dari situ aku tahu dia sekolah di sebuah SMA di daerah Bulungan, kelas 2. Tadi ikut-ikutan teman-temannya saja. Politik? Pusing ah mikirinnya.
Usianya baru 17 tahun, tapi tidak mendaftar pemilu tahun ini. Kami terus bercakap-cakap. Dia telah semakin akrab denganku.
"Kamu sudah punya pacar, belum?" Tanyaku.
"Sudah." Nadanya jadi lain, agak-agak sendu.
"Tidak ikut tadi?"
"Nggak."
"Kenapa?"
"Lagi marahan aja."
"Wah.., gawat nih."
"Biarin aja."
"Kenapa emangnya?"
"Dia ketangkap basah selingkuh dengan temanku, tapi tidak mengaku."
"Perang, dong?"
"Aku marah! Eh dia lebih galak."
"Dibalas lagi dong. Jangan didiemin aja."
"Gimana caranya?" Tanyanya polos.
"Kamu selingkuh juga." Jawabku asal-asalan.
"Bener?"
"Iya. Jangan mau dibohongin, cowok tu selalu begitu."
"Lho, Mas sendiri cowok."
"Makanya, aku tak percaya sama cowok. Sumpah, sampai sekarang aku tak pernah pacaran sama cowok. Hahaha."
Dia ikut tertawa.
Aku mengambil rokok dari saku depan kemejaku, menyalakannya. Diana meminta satu rokokku. Anak ini badung juga. Sambil merokok, dia tampak lebih rileks, kakinya tanpa sadar telah nemplok di dashboardku. Aku merengut, hendak marah, tapi tak jadi, pahanya yang mulus terpampang di depanku, membuat gondokku hilang.
Setelah itu aku mulai tertarik mencuri-curi pandang. Diana tak sadar, dia memejamkan mata, menikmati asap rokok yang mengepul dan keluar melalui jendela yang terbuka. Gadis ini benar-benar cantik. Rambutnya panjang. Tubuhnya indah. Dari baju kaosnya yang pendek, dapat kulihat putih mulus perutnya. Dadanya mengembang sempurna, tegak berisi.
Tanpa sadar penisku bereaksi.
Aku menyalakan tape mobilku. Diana memandangku saat sebuah lagu romantis terdengar.
"Mas, setelah ini mau kemana?"
"Pulang. Kemana lagi?"
"Kita ke pantai saja yuk. Aku suntuk nih." Katanya menghembuskan asap putih dari mulutnya.
"Ngapain"
"Lihat laut, ngedengerin ombak, ngapain aja deh. Aku males pulang jadinya. Selalu ingat Ipet, kalau aku sendirian."
"Ipet?"
"Pacarku."
"Oh. Tapi tadi katanya ngantuk?"
"Udah terbang bersama asap." Katanya, tubuhnya doyong ke arahku, melingkarkan lengan ke bahuku, dadanya menempel di pangkal tangan kiriku. Hangat.
"Bolehlah." Kataku, setelah berpikir kalau besok aku tidak harus pagi-pagi ke kantor. Jadi setelah mengantar materi yang kudapat kepada rekanku yang akan membuat beritanya, aku dan Diana menuju arah utara. Ancol! Mana lagi pantai di Jakarta ini.
Aku parkirkan mobil Kijangku di pinggir pantai Ancol. Di sana kami terdiam, mendengarkan ombak, begitu istilah Diana tadi. Sampai setengah jam kami hanya berdiam. Namun kami duduk telah semakin rapat, sehingga dapat kurasakan lembutnya tubuh yang ada di sampingku.
Tiba-tiba Diana mencium pipiku.
"Terima kasih, Mas Ray."
"Untuk apa?"
"Karena telah mau menemani Diana."
Aku hanya diam. Menatapnya. Dia pun menatapku. Perlahan menunduk. Kunikmati kecantikan wajahnya. Tanpa sadar aku raih wajahnya, dengan sangat perlahan-lahan kudekatkan wajahku ke wajahnya, aku cium bibirnya, lalu aku tarik lagi wajahku agak menjauh. Aku rasakan hatiku tergetar, bibirku pun kurasakan bergetar, begitu juga dengan bibirnya. Aku tersenyum, dan ia pun tersenyum. Kami berciuman kembali. Saat hendak merebahkannya, setir mobil menghalang gerakan kami. Kami berdua pindah ke bangku tengah Kijangku. Aku cium kening Diana terlebih dahulu, kemudian kedua matanya, hidungnya, kedua pipinya, lalu bibirnya. Diana terpejam dan kudengar nafasnya mulai agak terasa memburu, kami berdua terbenam dalam ciuman yang hangat membara. Tanganku memegang dadanya, meremasnya dari balik kaos tipis dan bhnya.
Sesaat kemudian kaos itu telah kubuka. Aku arahkan mulutku ke lehernya, ke pundaknya, lalu turun ke buah dadanya yang indah, besar, montok, kencang, dengan puting yang memerah. Tanganku membuka kaitan BH hitamnya. Aku mainkan lidahku di puting kedua buah dadanya yang mulai mengeras. Yang kiri lalu yang kanan.
"Mas Ray, kamu tau saja kelemahan saya, saya paling nggak tahan kalo dijilat susu saya..., aahh...".
Aku pun sudah semakin asyik mencumbu dan menjilati puting buah dadanya, lalu ke perutnya, pusarnya, sambil tanganku membuka mini skirtnya.
Terpampanglah jelas tubuh telanjang gadis itu. Celana dalamnya yang berwarna hitam, menerawangkan bulu-bulu halus yang ada di situ. Kuciumi daerah hitam itu.
Aku berhenti, lalu aku bertanya kepada Diana
"Diana kamu udah pernah dijilatin itunya?"
"Belum..., kenapa?".
"Mau nyoba nggak?".
Diana mengangguk perlahan.
Takut ia berubah pikiran, tanpa menunggu lebih lama lagi langsung aku buka celana dalamnya, dan mengarahkan mulutku ke kemaluan Diana yang bulunya lebat, kelentitnya yang memerah dan baunya yang khas. Aku keluarkan ujung lidahku yang lancip lalu kujilat dengan lembut klitorisnyana.
Beberapa detik kemudian kudengar desahan panjang dari Diana
"sstt... Aahh!!!"
Aku terus beroperasi di situ
"aahh..., Mas Ray..., gila nikmat bener..., Gila..., saya baru ngerasain nih nikmat yang kayak gini..., aahh..., saya nggak tahan nih..., udah deh..."
Lalu dengan tiba-tiba ia menarik kepalaku dan dengan tersenyum ia memandangku. Tanpa kuduga ia mendorongku untuk bersandar ke bangku, dengan sigapnya tangannya membuka sabuk yang kupakai, lalu membuka zipper jins hitamku. Tangannya menggapai kemaluanku yang sudah menegang dan membesar dari tadi. Lalu ia memasukkan batang kemaluanku yang besar dan melengkung kedalam mulutnya.
"aahh..." Lenguhku
Kurasakan kehangatan lidah dalam mulutnya. Namun karena dia mungkin belum biasa, giginya beberapa kali menyakiti penisku.
"Aduh Diana, jangan kena gigi dong..., Sakit. Nanti lecet..."
Kuperhatikan wajahnya, lidahnya sibuk menjilati kepala kemaluanku yang keras, ia jilati melingkar, ke kiri, ke kanan, lalu dengan perlahan ia tekan kepalanya ke arahku berusaha memasukkan kemaluanku semaksimal mungkin ke dalam mulutnya. Namun hanya seperempat dari panjang kemaluanku saja kulihat yang berhasil terbenam dalam mulutnya.
"Ohk!.., aduh Mas Ray, cuma bisa masuk seperempat..."
"Ya udah Diana, udah deh jangan dipaksaain, nanti kamu tersedak."
Kutarik tubuhnya, dan kurebahkan ia di seat Kijangku. Lalu ia membuka pahanya agak lebar, terlihat samar-samar olehku kemaluannya sudah mulai lembab dan agak basah. Lalu kupegang batang kemaluanku, aku arahkan ke lubang kemaluannya. Aku rasakan kepala kemaluanku mulai masuk perlahan, kutekan lagi agak perlahan, kurasakan sulitnya kemaluanku menembus lubang kemaluannya.
Kudorong lagi perlahan, kuperhatikan wajah Diana dengan matanya yang tertutup rapat, ia menggigit bibirnya sendiri, kemudian berdesah.
"sstt..., aahh..., Mas Ray, pelan-pelan ya masukkinnya, udah kerasa agak perih nih..."
Dan dengan perlahan tapi pasti kudesak terus batang kemaluanku ke dalam lubang kemaluan Diana, aku berupaya untuk dengan sangat hati-hati sekali memasukkan batang kemaluanku ke lubang vaginanyana. Aku sudah tidak sabar, pada suatu saat aku kelepasan, aku dorong batang kemaluanku agak keras. Terdengar suara aneh. Aku lihat ke arah batang kemaluanku dan kemaluan Diana, tampak olehku batang kemaluanku baru setengah terbenam kedalam kemaluannya. Diana tersentak kaget.
"Aduh Mas Ray, suara apaan tuh?"
"Nggak apa-apa, sakit nggak?"
"Sedikit..."
"Tahan ya.., sebentar lagi masuk kok..."
Dan kurasakan lubang kemaluan Diana sudah mulai basah dan agak hangat. Ini menandakan bahwa lendir dalam kemaluan Diana sudah mulai keluar, dan siap untuk penetrasi. Akhirnya aku desakkan batang kemaluanku dengan cepat dan tiba-tiba agar Diana tidak sempat merasakan sakit, dan ternyata usahaku berhasil, kulihat wajah Diana seperti orang yang sedang merasakan kenikmatan yang luar biasa, matanya setengah terpejam, dan sebentar-sebentar kulihat mulutnya terbuka dan mengeluarkan suara. "sshh..., sshh..."
Lidahnya terkadang keluar sedikit membasahi bibirnya yang sensual. Aku pun merasakan nikmat yang luar biasa. Kutekan lagi batang kemaluanku, kurasakan di ujung kemaluanku ada yang mengganjal, kuperhatikan batang kemaluanku, ternyata sudah masuk tiga perempat kedalam lubang kemaluan Diana.
Aku coba untuk menekan lebih jauh lagi, ternyata sudah mentok..., kesimpulannya, batang kemaluanku hanya dapat masuk tiga perempat lebih sedikit ke dalam lubang kemaluan Diana. Dan Diana pun merasakannya.
"Aduh Mas Ray, udah mentok, jangan dipaksain teken lagi, perut saya udah kerasa agak negg nih, tapi nikmat…., aduh..., barangmu gede banget sih Mas Ray..."
Aku mulai memundur-majukan pantatku, sebentar kuputar goyanganku ke kiri, lalu ke kanan, memutar, lalu kembali ke depan ke belakang, ke atas lalu ke bawah. Kurasakan betapa nikmat rasanya kemaluan Diana, ternyata lubang kemaluan Diana masih sempit, walaupun bukan lagi seorang perawan. Ini mungkin karena ukuran batang kemaluanku yang menurut Diana besar, panjang dan kekar. Lama kelamaan goyanganku sudah mulai teratur, perlahan tapi pasti, dan Diana pun sudah dapat mengimbangi goyanganku, kami bergoyang seirama, berlawanan arah, bila kugoyang ke kiri, Diana goyang ke kanan, bila kutekan pantatku Diana pun menekan pantatnya.
Semua aku lakukan dengan sedikit hati-hati, karena aku sadar betapa besar batang kemaluanku untuk Diana, aku tidak mau membuatnya menderita kesakitan. Dan usahaku ini berjalan dengan mulus. Sesekali kurasakan jari jemari Diana merenggut rambutku, sesekali kurasakan tangannya mendekapku dengan erat.
Tubuh kami berkeringat dengan sedemikian rupa dalam ruangan mobil yang mulai panas, namun kami tidak peduli, kami sedang merasakan nikmat yang tiada tara pada saat itu. Aku terus menggoyang pantatku ke depan ke belakang, keatas kebawah dengan teratur sampai pada suatu saat.
"Aahh Mas Ray..., agak cepet lagi sedikit goyangnya..., saya kayaknya udah mau keluar nih..."
Diana mengangkat kakinya tinggi, melingkar di pinggangku, menekan pantatku dengan erat dan beberapa menit kemudian semakin erat..., semakin erat..., tangannya sebelah menjambak rambutku, sebelah lagi mencakar punggungku, mulutnya menggigit kecil telingaku sebelah kanan, lalu terdengar jeritan dan lenguhan panjang dari mulutnya memanggil namaku.
"Mas Ray..., aahh..., mmhhaahh..., Aahh..." Dia kelojotan. Kurasakan lubang kemaluannya hangat, menegang dan mengejut-ngejut menjepit batang kemaluanku.
"aahh..., gila..., Ini nikmat sekali..." Teriakku.
Baru kurasakan sekali ini lubang kemaluan bisa seperti ini. Tak lama kemudian aku tak tahan lagi, kugoyang pantatku lebih cepat lagi keatas kebawah dan, Tubuhku mengejang.
"Mas Ray..., cabut..., keluarin di luar..."
Dengan cepat kucabut batang kemaluanku lalu sedetik kemudian kurasakan kenikmatan luar biasa, aku menjerit tertahan
"aahh..., ahh..." Aku mengerang.
"Ngghh..., ngghh.."
Aku pegang batang kemaluanku sebelah tangan dan kemudian kurasakan muncratnya air maniku dengan kencang dan banyak sekali keluar dari batang kemaluanku.
Chrootth..., chrootthh..., crothh..., craatthh..., sebagian menyemprot wajah Diana, sebagian lagi ke payudaranya, ke dadanya, terakhir ke perut dan pusarnya.
Kami terkulai lemas berdua, sambil berpelukan.
"Mas Ray..., nikmat banget main sama kamu, rasanya beda sama kalo saya gituan sama Ipet. Enakan sama kamu. Kalau sama Ipet, saya tidak pernah orgasme, tapi baru sekali disetubuhi kamu, saya bisa sampai, barang kali karena barang kamu yang gede banget ya?" Katanya sambil membelai batangku yang masih tegang, namun tidak sekeras tadi.
"Saya nggak bakal lupa deh sama malam ini, saya akan inget terus malem ini, jadi kenangan manis saya"
Aku hanya tersenyum dengan lelah dan berkata "Iya Diana, saya juga, saya nggak bakal lupa".
Kami pun setelah itu menuju kostku, kembali memadu cinta. Setelah pagi, baru aku mengantarnya pulang. Dan berjanji untuk bertemu lagi lain waktu.
Cerita-Cerita Panas Bispak Perawan-Malam minggu malam yg ditunggu tunggu para remaja untuk berwakuncar…banyak remaja yg membawa pacarnya ke mall ,bukan untuk membelikan sang pacar barang mewah tapi hanya sekedar meneraktir pacar ke bioskoop atau makan di kedai makan yg jumlahnya cukup banyak di setiap mall…tapi bagaimana klo lagi jomblo seperti gw saat ini…? no problem…malam ini walaupun gw sendirian pasti gw pulang ama cewek ,paling enggak sama bispak….hehehee…
Tapi nasib memang lagi mujur.. saat gw menunggu empek empek yg baru gw pesen tiba tiba datang dua orang gadis remaja 17 /18 tahunan duduk di dekat meja gw…sambil cekikikan…mereka melirik ke arah gw….wah bispak neh pikir gw….yg satu berambut panjang, susunya gede banget….yg satu berambut pendek sebahu, susunya sedang sedang aja…tapi dua duanya berkulit kuning bening…dan berwajah manis…setelah berkenalan yg berambut panjang namanya yuni dan yg berambut pendek nita…mereka blom punya pacar( gleg gleg….perawankah …gleg )
Setelah makan bersama gw ajakin mereka untuk nonton film di salah satu bioskop yg ada di mall itu…dan mereka mau aja asal di bayarin….
Didalam bioskop gw duduk di tengah nita di sebelah kanan dan yuni di sebelah kiri…baru lima menit film nya di putar tangan gw mulai bergerak …jatuh di bahu mereka trus turun kebawah ,pertama tangan yg kanan meremas susu nita yg ngak terlalu besar tapi sangat kenyal…wow…nita ngak marah malah diem aja menikmati remasan gw…trus tangan kiri gw juga ngak mau kalah meremas susunya sih yuni yg besar itu….kenyal,besar..wow … yunipun ngak marah malah kayaknya ketagihan untuk diremas lebih lanjut…. akhirnya gw ngak tahan lagi gw bilang sama mereka kita keluar aja yuk…film nya ngak rame ini…. kata gw lagi dan merekapun setuju….sampai di mobil mereka bilang nita ngak bisa ikut mau pulang aja…. karena sakit perut lagi mens seh…katanya …lalu gw anterin kerumah sih nita…
tinggal si yuni neh…gw bawah ke hotel salak..di bogor…chek in….trus masuk kamar….sambil minum bier yuni menari nari depan gw…gw biarin dia minum dua botol heineken bier…trus dia mulai membuka bajunya wow…dua buah gunung mencuat kedepan di bungkus bHnya yg tipis…gw samperin dia gw remes remes lagi susunya yg mengkal itu dengan lincahnya gw buka tali bhnya …susunya yg besarpun terpampang bebas di depan mata gw …puting yg ke merahan itu gw masukin kemulut gw….dengan lidah gw gw isepin…sampai dia membesar dan mengeras…hhhsst…geli….hsst cuman itu yg keluar dari mulut yuni….trus gw prosotin roknya….cdnya …sekarang yuni terlanjang bugil…..bulu jembutnya blom begitu banyak…yg membuat kontol gw ngaceng….blom sempet gw rabah buljemnya yuni sudah berjongkok didepan gw memberikan blowjob…wow….kontol gw di pegangnya sambil lidahnya bermain di kepala kontol
gw….wow…sadapppppppnya…..kelur masuk mulut yuni yg hangat diputerin lidahnya di kepala kontol gw di masukin lagi kedalam mulutnya….biji peler gw sekali sekali di ciumin..wow komplit banget..akhirnya gw ngecrot di mulutnya….sperma putih membasahi mulut yuni yg mungil itu….trus gw suruh dia rebahan di kasur….sekarang giliran gw beraksi…gw buka celahan bibir memeknya yg masih berwarna pink yg sudah mulai mengkilat oleh cairan birahinya….gw masukin lidah gw…gw cari itunya dengan lidah gw…gw jilatin itilnya sampai dia menjerit menahan orgasme…sambil tangannya meremas rambut gw….trus gw amabil posisi…gw naik ke atas ranjang …gw buka pahanya lebar lebar….gw bawah kontol gw kecelahan memeknya …gw gesek gesekin di celah celah memeknya itu…husssst…hhhssst…aaghhh…rintihan nya mulai terdengar..gw terusin sampai memeknya menjadi banjir cairan pelumas yg hangat dan bening itu….baru gw tekang ke arah lobang nya yg masih kecil itu …tapi baru sampai kepalanya saja yg masuk yuni mulai menjerit aauggh… pelan pelan ….kamu yg pertama..wah…masih perawan neh…ngak di sangka gw dpt perawan lagi….pelan pelan gw tarik kontol gw trus gw dorong lagi sampai permukaan lobangnya….akhirnya yuni bisa lagi menikmati permainan gw…dan lobangnya semakin becek dan licin…. sampai akhirnya gw ngak tahan …gw dorong semua kontol gw kedalam memek perawan yuni yg sempit itu…yuni menjerit..auughh sakit….sambil mencubit tangan gw….augh….augh…dan darah perawan yuni membasahi kontol gw….gw tarik pelahan lahan keluarlah beberapa tetes darah dari memeknya membasahi sprei rajang hotel salak…pelahan tapi pasti gw mulai mengoyangkan kontol gw…dorng masuk tarik lagi mulanya pelahan lalu semakin lama semakin cepat sampai yuni ngak merasa sakit lagi…dan memeknya semakin licin gw dorong dengan cepat kedalam keluar kedalam keluar….erangan sakit yuni berubah menjadi erangan nikmat…hhsst….trus…. yg dalem….trus…..hhssstt….gw berubah posisi menjadi seperti org berpush up…sehingga kontol gw bisa masuk kedalam semuanya…urat urat di sekitar kontol gw membuat yuni menjadi tambah nikmat…..uugh hhsst…aagh…. jeritnya…yaaay yyaaa….yuni sudah mencapai puncak kenikmatannya di susul sama gw….dua macam cairan hangat bersatu di dlam satu
lobang….woow..nikmatnya……gw cabut kontol gw…bersamaan dengan keluarnya kontol gw keluar juga cairan hangat bercampur darah perawan dan sperma gw..dari memeknya…. hhmm ternyata dugaan gw salah dia bukan cewek bispak ,cuman cewek yg lagi jomblo kayak gw….yg sama sama butuh….ke esokan harinya…. gw bawah dia kerumah nita…sejak saat itu yuni dan nita menjadi temen seks gw ….kadang kadang kita main trio…..nita sampai saat ini blom gw perawanin….tunggu sampai memek yuni ngk sempit lagi baru nita gw perawanin…. saat ini cukup dengan lidah saja….ehhehheh….
You are here: Home
»
Cerita Dewasa Tahun Ini
» Cerita Dewasa Terbaru : Mbak Eva Ynag Cantik & Penuh Gairah
Rabu, 23 Mei 2012
Halo saya pengemar situs http://www.ceritasexcewekbugil.blogspot.com. Saya ingin menyumbangkan cerita tapi cerita ini hanya rekaan semata jadi tidak ada hubungannya dengan nama, tempat, dan kejadian sebenarnya. Untuk memudahkan ceritanya maka saya akan menggunakan diri saya sendiri sebagai pelaku dalam cerita ini.
Nama saya Jeffry dan saya saat ini sedang kuliah di salah satu PTS di salah satu kota besar di Indonesia, dan hari ini adalah hari pertama saya datang ke kota ini karena besok perkuliahan saya sudah dimulai. Sesudah sampai dari kampung, maka saya segera menuju tempat kost saya karena saya sendiri sebenarnya belum mengenal kost baru itu. Sesampainya saya segera menekan bel tapi kemudian terdengar dari rumah sebelah seorang wanita setengah baya memanggil saya dan berkata,
"Kamu Jeffry yach?"
Dan saya menjawabnya,
"Iya, kok tahu?" tanya saya penuh rasa ingin tahu.
Lalu wanita itu segera berkata,"Nggak, saya adalah ibu kost rumah ini dan saya tinggal di sebelah sini."
Lalu saya bergumam,
"Ooh.."
Setelah itu ibu ini segera membawa saya untuk masuk dan mengenalkan tempat kost ini.
Setelah di dalamnya ibu itu segera menerangkan keadaan rumahnya, rumah ini terdiri dari 4 tingkat dan di dalam sudah ada penghuninya yaitu sepasang suami istri yang menyewa tingkat 2, seorang wanita yang menghuni tingkat 3 dan 3 orang mahasiswa dari luar kota yang menghuni tingkat 4 yang terdiri dari 4 ruangan kamar 3x2 meter dan kami masing-masing menempati kamar-kamar ini, dan kamar untuk saya tepat menghadap ke arah tempat jemuran. Setelah itu saya pun berkenalan dengan para mahasiswa ini dan malamnya ketika kami sedang menonton TV (yang di letakkan di tingkat 3) tercium oleh saya wangi parfum yang sangat mengoda. Ternyata seorang wanita yang saya taksir berusia sekita 35 tahun naik ke atas dan dialah yang menghuni kamar di tingkat 3 ini.
Lalu saya pun segera berkenalan dengannya dan dia bernama Eva, tapi dilihat dari bentuk tubuh dan wajahnya dia tak beda dengan wanita usia 20-an. Wajahnya terlihat sangat manis belum lagi dada dan pinggulnya yang sangat menantang. Sungguh membuat saya menelan ludah. Lalu saya tahu dari ketiga temen saya kalau Mbak Eva ini bekerja di salon dan mungkin saja menjadi simpanan seorang pria, lalu saya mengangguk tanda mengerti.
Tak terasa saya sudah tinggal di kost itu hampir 2 minggu dan kalau di pagi hari rumah itu selalu kosong karena selain ketiga teman baru saya itu kuliahnya pagi, Mbak Eva juga selalu keluar rumah dan sepasang suami istri itu juga jarang pulang ke rumah ini. Singkatnya kalau pagi hari saya selalu sendirian, dan pagi ini saya bangun tentu saja suasana sunyi senyap dan saya melihat keluar jendela yang menghadap ke tempat jemuran tampak oleh saya dijemur celana dalam yang berwarna hitam dan tentu saja saya tahu kalau itu adalah celana dalam Mbak Eva, tapi entah kenapa timbul niat saya untuk melihat CD itu dari dekat. Lalu saya pun segera keluar dan setelah melihat situasi cukup aman saya segera mengambilnya ke dalam kamar saya dan di dalamnya saya segera mencium CD itu dan tercium wangi deterjen yang harum. Belum puas dengan tindakan itu, saya segera menurunkan celana sekaligus dengan CD saya dan segera memakai CD itu dan tampak oleh saya sangat memikat yaitu terdapat renda di sekelilingnya dan sekitar selangkangannya terdapat jala-jala yang kalau dipakai oleh Mbak Eva tentu akan tampak di jala-jala ini bulu kemaluannya.
Langsung saja kemaluan saya segera menegang dan setelah mengembalikan CD-nya ke tempat semula. Saya segera masuk ke kamar mandi untuk mandi dan tentu saja saya segera melakukan onani untuk memuaskan nafsu saya. Setelah kejadian itu saya hampir setiap pagi mempunyai kegiatan rutin yaitu mengamati CD Mbak Eva dan tentu saja memakainya sambil melihat keindahannya, dan tak lama kemudian saya sudah hampir dapat mengetahui jumlah CD Mbak Eva (mungkin karena selalu mengamati CD-nya), CD Mbak Eva berjumlah sekitar 6 potong dan setiap potongnya mempunyai keunikannya baik dalam coraknya maupun warnanya sepeti warna hitam berenda, warna pink dengan lipatan lipatan kecil, dan warna kuning kilat. Tapi yang paling menarik menurutku adalah CD warna putihnya yang setengahnya yaitu bagian depannya terdiri dari renda dan bagian belakangnya terbuat dari sutra. Selain itu saya juga suka CD-nya berwarna biru langit dan di depannya yaitu tepat di arah selangkangannya terdapat gambar seekor kucing dalam gaya memberikan tanda "peace" (lucu juga CD ini dalam pikiranku).
Semuanya berjalan lancar hingga suatu pagi ketika bangun tentu saja saya segera melihat keluar dan tampak oleh saya CD Mbak Eva. Lalu saya bermaksud untuk mengambilnya untuk diamati. Begitu melepas jepitan jemurannya dan mengambilnya tiba-tiba terdengar ada suara orang naik ke atas dan tentu saja saya terkejut dan segera melempar CD-nya ke lantai lalu saya bermaksud kembali ke kamar saya, tapi baru sampai di pintu saya melihat Mbak Eva sedang memakai baju tidur terusannya dan Mbak Eva bertanya kepada saya, "Lho baru bangun yach?" lalu saya mengiyakannya dan bertanya, "Mbak Eva nggak kerja hari ini?" dan dijawab, "Nggak, malas tuh," dan saya segera masuk ke kamar saya dengan perasaan was-was lalu tak berapa lama kemudian terdengar pintu kamar saya diketuk, dengan perasaan berdebar saya membuka pintunya.
Tampak di luar Mbak Eva dan dengan mata tajam Mbak Eva berkata, "Boleh saya masuk? saya ingin bicara sama kamu," dan saya pun membiarkan Mbak Eva masuk lalu Mbak Eva masuk dan bertanya sama saya,
"Kamu tadi mau mengambil celana dalam saya yach?"
"Nggak kok."
"Apanya yang nggak, buktinya itu CD saya terjatuh di lantai padahal saya sudah menjepitnya dengan kuat."
Seperti sudah tak dapat disembunyikan saya pun mengakui kalau saya yang mengambilnya. Lalu Mbak Eva berkata lagi,
"Sudah berapa lamu kamu melakukan ini?"
"Sudah hampir 2 minggu Mbak."
"Apa yang kamu lakukan dengan CD saya?"
"Saya menciumnya lalu memakainya, itu saja kok nggak ada yang lain."
Lalu Mbak Eva tersenyum dan berkata, "Apa enaknya kamu mencium dan memakainya, kamu mau nggak melihat saya yang memakainya dan mencium wangi yang sesungguhnya?"
Seperti mendapat kesempatan emas lalu saya berkata, "Ah.. Mbak jangan bercanda ah.."
Dan Mbak Eva berkata, "Nggak, saya nggak bercanda, saya serius, kalau kamu nggak mau yach sudah, Mbak mau turun," sambil Mbak Eva membalikkan badannya.
Tapi saya segera menarik tangannya dan segera berkata, "Saya mau kok Mbak!"
Sedangkan tangan saya satunya lagi segera menarik rok baju tidurnya ke atas dan tampak oleh saya CD-nya yang menjadi kesukaan saya yaitu CD berwarna putih dengan renda di bagian depan dan bagian belakangnya terbuat dari sutra.
Lalu Mbak Eva berkata, "Ih.. kamu jangan gitu ah..'" tapi saya segera mencium bibirnya yang mengoda itu dan Mbak Eva membalasnya dengan hisapan dan gigitan kecil dan tangannya memegang kemaluan saya yang sudah mulai mengeras itu, lalu saya melepas ciuman saya sedangkan tangan Mbak Eva masih di kemaluan saya meskipun cuma dari luar celana tidur saya.
Kemudian saya segera mendorong tubuh Mbak Eva untuk merapat di dinding, dan kemudian tangan saya mulai bergerilya di daerah sensitifnya dan tentu saja dari luar CD-nya tapi tak lama kemudian karena tak sabar saya segera memasukkan tangan saya ke dalam CD-nya dan menyentuh kemaluannya, Mbak Eva mendesah "Uuh.. geli Jeff.. tapi nikmat sekali.. terus.. enak sekali.. uh.. ah.." Lalu tak lama kemudian kemaluan Mbak Eva sudah mulai basah. Karena sudah terangsang maka Mbak Eva segera mendorong tubuh saya ke tempat tidur dan dengan segera Mbak Eva memeloroti celana saya dan CD saya, lalu dengan pelan dia menjilat kepala kemaluan saya yang sudah menegang itu kemudian memasukannya ke dalam mulutnya hingga masuk semuanya ke dalam mulutnya dan menghisapnya seperti menghisap es batangan. Tanpa sadar karena keenakan saya mendesah, "Uh.. enak sekali Mbak.. isap terus Mbak.. jangan berhenti..!" Lalu tangan saya mulai menjambak rambutnya dan menekan kepalanya terus, sedangkan kaki saya mulai menegang karena keenakan, lalu Mbak Eva menghentikan kegiatannya.
Kemudian Mbak Eva mulai membuka baju piyamanya dan tampaklah oleh saya sepasang buah dadanya yang sangat menantang terbungkus oleh BH yang unik sekali, tapi seperti sudah tidak tahan Mbak Eva segera melucuti BH-nya dan melepas CD sutranya. Tampaklah oleh saya pemandangan yang sangat indah dengan buah dada yang bulat dan pentilnya yang berwarna kecoklatan menantang dan paha yang mulus tapi yang paling menggoda adalah bagian selangkangan yang ditumbuhi pelindung alami yang cukup lebat tapi terbentuk dan terawat sangat rapi, sungguh membuat saya menelan ludah.
Lalu Mbak Eva naik ke atas tubuh saya, dan dalam posisi jongkok kemudian mengarahkan lubang kemaluannya ke arah kepala kemaluan saya. Begitu tersentuh, saya dan Mbak Eva menjerit pelan bersamaan, "Uuh.." dan dengan pelan Mbak Eva menekan lubang kemaluannya dan kepala kemaluan saya amblas ke dalamnya meskipun tidak terlalu susah tapi untuk ukuran wanita seperti Mbak Eva kemaluannya termasuk sangat sempit, dan Mbak Eva berteriak, "Aduh.. sakit sekali.. tapi terasa nikmat," dan saya tak hentinya menjerit, "Terus Mbak.. nikmat sekali kemaluannya.. terus Mbak.." lalu Mbak Eva makin menekan turun tubuhnya dan tak lama kemudian maka masuklah seluruh batang kemaluan saya yang termasuk ukuran besar itu ke dalam lubang surgawinya. Kemudian tubuh Mbak Eva segera menimpa badan saya dan berteriak, "Aduh sakit sekali.. uh.. aduh.. uh.. ahh.." Sesudah istirahat hampir 5 menit lamanya Mbak Eva mulai bangkit dan batang kemaluan saya tentu saja masih di dalam lubang kemaluannya. Lalu Mbak Eva mulai menggerakkan pinggulnya maju-mundur sambil tangannya menopang pada tubuh saya dan terdengar suara tubuh kami berbenturan, "Piak pret piak.." dan dengan gerakan yang liar Mbak Eva menaiki tubuh saya dan sambil terus menggoyang tubuhnya dan terus berpacu untuk mencapai puncak kenikmatan dunia dan terus mendesah, "Uuh.. ah.. ah.. nikmat sekali.. uh.. ah.." Sedangkan tangan saya tak hentinya meremas buah dadanya dan memainkannya.
Lalu sesudah hampir 10 menit Mbak Eva berkata, "Saya mau sampai.."
Saya pun berkata, "Saya juga Mbak.. tahan sebentar lagi.."
Tak lama kemudian terdengar Mbak Eva menjerit "Uuh.. saya sampai.. uh.."
Dan saya juga merasa bendungan saya sudah jebol dan mendesah, "Uh.. saya juga.. nikmat sekali.. ahh.. enakk.." dan terasa adanya cairan hangat di kemaluan saya, lalu Mbak Eva jatuh lemas di tubuh saya, sedangkan kemaluan saya juga belum dicabut keluar karena kami sudah lemas sesedah pertempuran yang hebat tersebut. Lalu setelah hampir 15 menit Mbak Eva bangkit dan sambil tersenyum berkata, "Nikmat sekali Jeff.. kamu hebat dech.." dan saya berkata, "Sekali lagi dong Mbak.. yach..!" tapi Mbak Eva berkata, "Lain kali aja yach, Mbak capek..' Lalu saya mengiyakannya dengan sangat kecewa.
Lalu Mbak Eva bangkit dan bermaksud mengambil pakaiannya, tapi melihat bukit kemaluannya Mbak Eva, nafsu saya bangkit kembali. Lalu saya menarik tangan Mbak Eva serta mendorongnya merapat ke dinding lalu saya jongkok dan saya benamkan kepala saya ke selangkangan Mbak Eva dan dengan pelan saya menjilatinya, dan Mbak Eva mendesah, "Aduh.. geli.. ah.. udah dech!" sambil tangannya menekan kepala saya, tapi saya tidak menghiraukan peringatannya sambil terus memainkan lidah saya di kemaluannya. Setelah seluruh bulu kemaluan Mbak Eva basah, saya beralih ke klitorisnya dan Mbak Eva mendesah hebat sambil menjambaki rambut saya, "Uuh.. terus.. enak sekali.. sungguh.. ah.. ahh.. ehmm.." dan terus saja lidahku bermain di klitoris dan lubang kemaluannya. Tak lama kemudian jambakan Mbak Eva makin dahsyat dan menjerit serta mencapai orgasme keduanya, "Aduh.. saya sampai.. terus Jeff.. uh.. ehm.. uh.. hu.." dan saya segera menghisap habis seluruh cairan kemaluannya.
Setelah agak lama Mbak Eva mulai tenang dan setelah itu saya bangkit tapi tubuh Mbak Eva seperti kehilangan keseimbangan dan mau jatuh, untung saya segera menangkapnya dan dia berkata, "Huh.. kamu ini, Mbak lemas sekali gara-gara kamu.."
Dan saya berkata, "Sorry Mbak, soalnya saya nafsu sekali melihat Mbak, tapi Mbak Eva musti janji yach, lain kali Mbak harus menebus kekurangan hari ini."
Mbak Eva berkata, "Iya dech.. Mbak janji tapi sekarang Mbak musti istirahat, Mbak capek sekali, kalau nanti sudah pulih Mbak pasti melayani kamu lagi, tapi sekarang sebagai hukuman kamu musti nemenin Mbak ke bawah, soalnya Mbak lelah sekali nanti jatuh lagi."
Saya berkata, "Beres Mbak!"
Setelah mengantar Mbak Eva ke tempat tidurnya saya mencium pipinya dan berkata, "Selamat beristirahat Mbak!" Mbak Eva tersenyum. Sebelum keluar dari kamarnya, tangan saya pun meremas buah dadanya yang empuk sedangkan tangan satu lagi bergerilya di dalam CD-nya dan memainkan bukit kemaluannya. Mbak Eva segera melototkan matanya kepada saya dan saya segera berlari keluar dengan tersenyum dan Mbak Eva berkata, "Dasar kamu ini nggak pernah puas yach.. dan tolong kunci pintunya..!" dan saya menjawabnya penuh kepuasan, "Beres Mbak..' Lalu saya kembali ke kamar tidur saya lagi.
Maaf sebelumnya ini bukanlah artikel SARA, justru sebuah peringatan
untuk anda para wanita yang biasa mengenakan jilbab maka pakailah jilbab
itu dengan baik. Jilbab tidak hanya berfungsi untuk menutupi rambut
semata, tetapi mengandung arti bahwa wanita tersebut sudah mengerti
tentang syariat yang benar. Berikut ini contoh wanita yang memakai
jilbab dengan tidak benar, jangan sampai anda juga melakukan kesalahan
yang sama seperti mereka
Liburan di bali, wuenak e pol
Aku bekerja sebagai account manager disatu perusahaan consumer goods yang besar. Dalam memasarkan produknya, perusahaan menyelenggarakan perlombaan bagi para distributor dalam mencapai tager distribusi mereka. Perusahaan menyediakan dana yang cukup besar untuk memotivasi para distributor yang berhasil. Hadiahnya tidak diberikan dalam bentuk cash tetapi dalam bentuk peralatan kantor, yang dibeli dari perusahaan ATK, satu grup dengan perusahaan, atau dalam bentuk perjalanan wisata. Inipun diatur oleh perusahaan perjalanan yang merupakan anggota grup perusahaan juga. Sebagai account manager, aku cukup dekat berinterkasi dengan para pimpinan distributor, salah satunya adalah pak Deni, salah satu diantara beberapa distributor besar yang membantu perusahaan. Perusahaan pak Deni telah beberapa kali memenangkan hadiah karena merupakan satu dari 3 distributor tebaik dalam 1 tahun.
Hadiah biasanya diberikan kepada manager yang dianggap paling berjasa dalam bentuk berwisata sekeluarga. Kali ini, pak Deni memanggil aku untuk membicarakan bentuk hadiah bagi perusahaannya. "Gini Nes", kata pak Deni memulai diskusi. "Aku ingin memanfaatkan hadiah yang aku menangkan". "Lo pak, kan biasanya diberikan kepada manager yang berjasa". "Dari beberapa kali perusahaanku menang, semua managerku sudah mendapat giliran berwisata, malah ada yang keluar negeri. Kali ini aku yang mau menikmatinya. Besarnya anggaran untuk hadiah bagi perusahaanku berapa Nes?" Aku menyebutkan angkanya. "Aku ingin berlibur ke Bali, tidak bawa keluarga he he", katanya sambil tertawa. "memang aku gak punya keluarga kan", lanjutnya sambil tersenyum. Memang pak Deni kudengar seorang duren, duda kerenlah, belum tua, late thirties lah. "Cuma karena aku sendiri yang pergi, boleh gak kalo aku yang milih lokasinya di Bali dan siapa yang akan aku ajak". "Bisa diatur pak, perusahaan kan taunya anggaran tidak terlampaui, selama masih masuk anggaran mah gak masalah. Bapak mo ajak siapa sih, ceweknya ya", godaku. "Aku mo ajak kamu Nes". "Hah, gak salah pak". "ayolah, sesekali kamu nemenin aku refreshing lah. Kan selama ini aku juga membantu kamu mencapai targetmu, iya kan. Harus fairlah untuk kedua belah pihak". "Iya pak, buat bapak apa sih yang gak boleh", jawabku, aku senang mendengar dia mengajakku walaupun aku tau apa yang sebenarnya dia inginkan dari aku, pasti kepuasan sex. Gak masalah buat aku, aku juga suka kepada lelaki seperti pak Deni, dia masuk tipe lelaki yang aku suka. Ganteng, atletis. Pak Deni mengusulkan agar lokasi yang dipilih adalah didaerah Seminyak, salah satu resor mewah di Bali. "Kamu itungin deh, terbang di kelas bisnis buat berdua dan nginep di vila Surga Dunia (bukan nama sebenarnya) yang 1bedroom, anggarannya cukup untuk berapa malem". Aku punya daftar lengkap mengenai harga flight dan hotel2 dibeberapa daerah tujuan wisata, termasuk Bali. "Karena rupiah terdepresiasi sekitar 30% terhadap US$ maka anggarannya hanya cukup buat 2 malem dan business class flight pak". "Ya udah, kamu lapor ke kantor, aku minta kamu yang mengescort aku selama di Bali, bisnis class flight buat 2 orang, dan nginep di vila itu selama 2 malem. Kita mo brangkat kapan?" "Gimana kalo Jumat sore after office hour pak". "Ok". Aku segera membuat laporan kekantor termasuk ijin untuk mengescort pak Deni. Gak masalah buat kantor, karena para account, mo lelaki atawa prempuan, manager punya kewajiban untuk mengentertain distributor2 besar seperti pak Deni, apalagi dia satu dari 3 yang terbaik. Tiket dan bookingan vila serta tour, kuatur dengan perusahaan perjalanan group. Setelah semuanya beres, pak Deni kuberi tau, "Pak semua arrangement sesuai rencana bapak". "Ok, tengkiu Nes, sampe Jumat sore ya". Aku dah tanya ke temenku di perusahaan perjalanan seperti apa sih vila itu, temenku bilang ya kaya rumah besar aja, cuma kamar tidurnya 1, ada private pool tertutup dihalaman belakangnya. Wah asik dong, aku ber honeymoon 2 malem ama pak Deni neh.
Pada harinya, kita ketemu di airport, dia kelihatan santai banget, pakaiannya sangat casual, tidak seperti biasa kalo aku ketemu dia di kantornya, formal pake dai walaupun gak pake jas. Akupun pake "seragam berburu om2" ku, jins ketat dan tank top yang juga ketat sehingga semua bukit dan lembah yang ada ditubuhku tercetak dengan jelas. "Kamu merangsang sekali Nes". "Tenang pak, bapak bisa menikmati semuanya nanti di vila", aku terus terang menawarkan servisku. Dia tersenyum. Di pesawat, kalo tidak menggengam tanganku, dia mengelus2 pahaku, geli2 asik walaupun masih tertutup jins. aku sengaja mengangkangkan pahaku sampe selebar kursi kelas bisnis yang gede, sehingga tangannya langsung menggosok selangkanganku. Kebetulan kelas bisnisnya hanya ada 3 pasangan walaupun kelas ekonominya penuh sesak. Aku jadi menggeliat ketika tangannya menggosok2 selangkanganku. "Paak", bisikku ditelinganya, kawatir kedengaran penumpang lain atau pramugari yang kebetulan lewat. "Jangan panggil pak dong". "abis panggil apa, om aja ya". "Kamu sukanya sama om om ya Nes". "Iya om, Ines maennya selalu ama om om". "Napa kok gak cari yang pantaran kamu, kamu kan masih tergolong abg". "Gak tau deh om, dah terbiasa kali ya, Ines pernah maen ama yang dikit lebih tua dari Ines, hambar rasanya, jadi Ines gak bisa klimax de. Gak nikmat kan kalo gitu". "emangnya kalo ama om om bisa". "La iya lah, Ines kadang bisa 2-3 kali klimax, baru si om ngecrot". "Didalem Nes". "Iya om, biar nikmat". "Polos?". "Iya lah, Ines paling suka kalo Ines klimax terus si om ngecrot dialem, nikmat banget deh klimax bareng kesemprot peju anget". "Kamu gak takut hamil Nes". "ines minum obat om kalo lagi subur. Tapi kalo lagi subur, Ines napsunya lebih berkobar2, jadi cepet dan sering bisa kliax beberapa kali, lebih nikmat de om". Omongan itu kita lakukan sembari berbisik2 tentunya. Tanganku pun mengarah keselangkangannya, terasa sesuatu yang keras sekali ngumpet diselangkangannya. "Om dah keras banget, mo Ines isep om?" "Di toilet? Masuknya ber2, gak lah, kelihatan banget, kan toiletnya didepan, pramugarinya duduk disitu, bisa digedor nanti. Aku nunggu sampe di vila aja de, biar tambah napsu kan". Aku hanya tersenyum, tanganku meneruskan tugasnya menggosok selangkangannya, kuremas pelan, terasa sesuatu yang besar dan keras. "Om punya besar ya". "18x5". "Wah gede banget om, panjang lagi, wah Ines bisa klenger2 nantinya". "Emangnya kamu biasanya ngerasain yang kecil ya es, masih sempit dong". "Gak kecil2 amat si om tapi gak segede om punya. Pasti masih peret om, Ines kan rutin fitnes dan senam bl, ntar Ines empot deh sampe peju om kering". "Wah jadi makin gak sabar neh pengen ngerasain empotan ines, ntar kalo ketagihan gimana Nes". "Ya gak masalah om, kalo om bisa bikin Ines terkapar saking nikmatnya, Ines mah mau aja tinggal ama om biar tiap malem om bisa Ines servis. Om gak usah nyari abg lagi kan, dah tersedia dirumah". Dia cuma senyum2 saja mendengar bisikanku yang terakhir ini. "Om penyalurannya sama abg ya". "La iyalah, masak ama yang seumuran om, dah alot", jawabnya sambil tertawa. "Sama abg yang bahenol dan buluan seperti kamu Nes". "Kok om tau ines buluan, emangnya bisa nembus jins ya mata om". "Ya keliatan lah Nes, luar kota aja dah rame, apalagi dalem kota". "Maksudnya om". Bulu tangan kamu aja panjang2, terus kamu kumisan, pasti jembut kamu lebat. Om suka ama prempuan yang buluan, yang jembutnya lebat". "Napa om". "Napsunya gede, sekarang kamu lagi masa subur gak". "Iya om lagi subur, jangan kawatir ines bawa obatnya kok". "Gak kawatir, cuma ngebayangin kaya apa liarnya kamu nanti, dah napsu besar ditambah lagi subur lagi, dobel besar napsu kamu ya". Ngobrol vulgar seperti itu gak keganggu karena dah selesai makan dan pramugari dah ngambil semua peralatan makan minum.
Gak lama kemudian lampu tanda menggunakan seatbelt menyala. Sebentar kemudian pesawat landing dengan mulus di bandara. Setelah mengambil bagasi, kamipun keluar bandara. Didepan dah tersedia kendaraan dari vila yang menjemput kami. "Bapak dan ibu masih ada yang mau dituju atau langsung ke vila", tanya sopirnya. "Ke vila aja pak", jawabku. Sesampai ke vila, front office menghandle cek in kami dengan sangat efektif, sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama, kami sudah ada didalem vila pesananku. Biar yipe 1bedroom tapi mewah fasilitasnya. Ruang tamu berisi sofa jok kulit, tv lcd 42 inch, dvd dan sound system. agak kedalem ada meja makan, pantri kering dan lemari es. Didalem lemari es ada buah dan soft drink, tersedia dispenser air panas dan dingin, semua dah termasuk harga sewa vila. Ada dapur kecil lengkap dengan gas oven, microwave oven dan coffee makernya, pokoknya mewah lah, tentunya tidak ketinggalan kopi, teh, gula, snack pun tersedia lengkap.
Kamar tidurnya pun mewah, dengan ranjang besar, seperangkat sofa, tv lcd ukuran 32 inch dan dvd dan soundsystem juga. Kamar mandinya dengan shower booth dan bath tub besar. Toileteriesnya pun tersedia lengkap, juga sepasang baju mandi dan handuk ukuran besar. Yang paling menarik perhatianku adalah pool yang ada dihalaman belakang, tertutup tembok dan dihiasi dengan pepohonan, gak tinggi tapi rimbun, penerangannya temaram, terutama di gazebo nya. lantainya luas dan tertutup matras. "Wah om, mewah banget ya". "Makanya aku milih ke Seminyak Nes, kaya tinggak di rumah". Mo berenang?'" "emangnya gak dingin om". "Ya enggak lah, Seminyak kan gak jauh dari pantai, biasanya panas. Kamu bawa bikini gak". "Bawa om, ines ganti bentar ya". Aku memang membawa beberapa potong bikini yang minim. Ketika aku keluar hanya berbikini ria, dia sedang berbaring di matras di gazebo. Hanya mengenakan celana dalam.
ada sesuatu yang sangat menonjol di selangkangannya, besar dan panjang, sampe kepalanya nongol dibagian atas cdnya. Dia terbelalak memandangi bodiku yang hanya terbungkus bikini minim. "Nes, kamu merangsang sekali". "om juga, kon tol om gede en panjang banget ya, kepalanya sampe nongol gitu, dah keras banget ya ngacengnya". Aku berbaring disebelahnya. Segera aku dipeluknya dan langsung bibirku diciumnya dengan penuh nafsu, terasa sekali bibirnya mengemut kedua bibirku. Aku menjulurkan lidahnya kedalam mulutnya dan segera dibelit dengan lidahnya dan diisapnya. Gantian dia menjulurkan lidahnya kedalam mulutku, yang segera kusambut dengan lilitan lidahku dan bales aku yang ngemut lidahnya.
Tangannya segera juga menuamber toketku yang masih terbungkus bra bikini dan diremasnya dengan gemas. Aku gak mau kalah, kon tolnya yang sudah keras banget kuremas kepalanya yang nongol dari vagian atas cdnya, "Om keras banget ngacengnya". Dia menguraikan ikatan braku dan melanjutkan meremas ke2 toketku bergantian, sembari tetap mengulum2 bibirku. Dari bibir, jilatannya pindah ke kuping dan tengkukku sembari memlintir2 pentilku yang sebentar saja sudah mengeras. aku menggeliat2 kegelian karena jilatan di kuping dan tengkukku serta pilinan di pentilku. Tak lama kemudian ciumannya turun ke pentilku, dijilat2 dulu kemudian diisep2 pelan2. aku makin menggeliat2 dan mulai melenguh, "Oooom, geli". "Geli apa nikmat?' "Dua2nya om, aaah...". Aku merasa ada rabaan di pahaku. Paha makin kukangkangkan karena aku tau pasti dia sedang ngelus2 pahaku. Aku jadi menggeliat2 karena rabaannya pada paha bagian dalam, “Aah”, erangku, karena napsuku makin naik. “Kenapa Nes, napsu ya”, katanya. “Tangan om nakal sih”, kataku terengah. elusannya makin lama makin naik ke atas. Kini tangannya mulai meraba dan meremes me mekku dari luar cd bikiniku, Aku semakin terangsang karena ulahnya, “Aah om, ines makin napsu nih”, erangku. “Iya Nes, cd bikini kamu udah basah begini. Benerkan, Kamu ternyata napsunya besar ya".
Sapuan lidahnya turun keperutku, kepuserku, sehingga aku kembali menggeliat2 kegelian sambil melenguh gak putus2, "Aah oom, pinter amat seh ngerangsang napsunya Ines". Dia makin nakal ulahnya, pahaku makin dikangkangkannya dan terasa hembusan napasnya yang hangat di pahaku. Dia mulai menjilati pahaku, dari bawah bergerak perlahan keatas sambil digigit2nya pelan. Aku menggigil menahan geli saat lidahnya menyelisuri pahaku.
Jilatannya kemudian mengarah kelutut, betis dan kakiku, makin membuat aku melenguh kegelian, "oom, aaah, geli oom". jari2 kakiku dijilatinya, termasuk telapak kakiku, "oom, geli oom", lenguhku berulang kali. Jilatannya kembali naik keatas, terus sampe ke CD ku. Dijilat2nya pinggiran CD ku dan disingkapnya CDku yang memang minim itu, jembutku berhamburan keluar, singkapannya makin lebar sehingga dia bisa menjilat2 it il ama lubang me mekku. "Ooom, aaah", kembali aku melenguh, kali ini saking nikmatnya. CD ku yang minim itu dengan mudah disingkirkan disingkirkan kesamping dan tak lama kemudian terasa lidahnya menghunjam ke me mekku yang sudah sangat basah. Aku hanya pasrah saja atas perlakuannya, aku hanya bisa mengerang karena rangsangan pada me mekku itu. Lidahnya menyusup ke dalam me mekku dan mulai bergerak keatas. Aku makin mengejang ketika dia mulai menjilati it ilku. “Aah om, Ines sudah pengen dien tot”, aku mengerang saking napsunya.
sementara tangannya masih aktif mengelus2 me mekku dari luar CD ku. Terasa jarinya menyusup kedalam cdku lewat samping. Terasa sekali jarinya mengorek2 me mekku mencari it ilku, setelah ketemu langsung saja dikilik2nya, menggantikan peran lidahnya. “Ooom…”, erangku. me mekku menjadi makin basah.
Dia menghentikan aksinya, kembali memelukku dan mencium bibirku dengan napsunya. Lidahnya kembali menerobos bibirku dan mencari lidahku, segera aku bereaksi yang sama sehingga lidah kami saling membelit didalam mulutku. Pelukannya makin erat, Terasa ada sesuatu yang mengganjal diperutku, kon tolnya rupanya sudah ngaceng berat seperti dugaanku. Tangannya mulai bergerak kebawah, meremas pantatku, sedang tangan satunya masih ketat mendekapku. Aku menggelinjang karena remasan dipantatku dan tekanan kon tolnya yang ngaceng itu makin terasa diperutku. “Aah”, lenguhku sementara bibirku masih terus dikulumnya dengan penuh napsu juga. Lidahnya kemudian dikeluarkan dari mulutku, bibirku dijilati kemudian turun ke daguku. Tangannya bergeser dari pantatku ke arah me mekku, “Aah”, kembali aku mengerang ketika jarinya kembali mengilik me mekku dari luar cdku. Lidahnya mengarah ke leherku, dijilatinya sehingga aku menggeliat2 kegelian. Sementara itu jarinya sudah menyusup kembali ke dalam cdku lewat samping dan mulai mengelus2 me mekku yang sudah sangat basah itu dan kemudian menjadikan it ilku sasaran berikutnya.Digerakkannya jarinya memutar menggesek it ilku. cdku ditariknya ikatannya sehingga lepas dan dia mulai menggarap me mekku lagi. “Nes, jembut kamu lebat sekali, gak heran napsu kamu gede banget. Dikilik sebentar aja udah basah begini”, katanya sambil mengangkangkan pahaku lagi. Jembutku disingkirkannya dan langsung saja mulutnya menyosor me mekku lagi. Bibir me mekku diemutnya, lidahnya menyyusup masuk melalui bibir me mekku. Tanpa sadar aku meremes2 rambutnya. Lidahnya mulai menjilati it ilku, perutku mengejang karena menahan kenikmatan rangsangannya.
“Aah terus om, enak”, teriakku. Kepalanya kutekan sehingga menempel erat di me mekku. Lidahnya makin seru saja mengilik me mek dan it ilku. Cairan me mekku diisepnya, itu membuatku makin melayang2. Ketika aku udah hampir nyampe, dia menghentikan aksinya, “Kenapa brenti”, protesku. “ines sudah ampir nyampe”.
Dia melepas cdnya, benar dugaanku. Ternyata kon tolnya besar dan panjang, bengkung keatas dan sudah ngaceng berat. Aku ditariknya bangun kemudian disuruh menelungkup dipinggir matras. Dia memposisikan dirinya dibelakangku, punggungku didorong sedikit sehingga aku menjadi lebih nungging. Pahaku digesernya agar lebih membuka. Aku menggelinjang ketika merasa ada menggesek2 me mekku. me mekku yang sudah sangat licin itu membantu masuknya kon tol besarnya dengan lebih mudah. Kepala kon tolnya sudah terjepit di me mekku. Terasa sekali kon tolnya sesek mengganjal di selangkanganku. “Aah, gede banget kon tol om”, erangku.
Dia diam saja, malah terus mendorong kon tolnya masuk pelan2. Aku menggeletar ketika kon tolnya masuk makin dalam. Nikmat banget rasanya kemasukan kon tolnya yang besar idan bengkong tu. Pelan2 dia menarik kon tolnya keluar dan didorongnya lagi dengan pelan juga, gerakan keluar masuk kon tolnya makin cepat sehingga akhirnya dengan satu hentakan kon tolnya nancep semua di me mekku. “Aah, enak banget kon tol om”, jeritku. “me mekmu juga peret banget deh Nes. baru sekali aku ngerasain me mek seperet me mekmu”, katanya sambil mengenjotkan kon tolnya keluar masuk me mekku. “Huh”, dengusku ketika terasa kon tolnya nancep semua di me mekku, Terasa biji pelernya menempel ketat di pantatku. me mekku terasa berdenyut meremes2 kon tolnya yang nancep dalem sekali karena panjangnya. Tangannya yang tadinya memegang pinggulku mulai meremes toketku dengan gemesnya. Aku menjadi menggelinjang karenanya, sementara itu enjotan keluar masuk kon tolnya makin dipercepat. Tubuhku makin bergetar merasakan gesekan kon tolnya yang bengkon itu di me mekku. “Enak om, enjotin yang keras, aah, nikmatnya. Ines mau deh om en tot tiap hari”, erangku gak karuan. Keluar masuknya kon tolnya di me mekku makin lancar karena cairan me mekku makin banyak, seakan menjadi pelumas kon tolnya.
Dia menelungkup dibadanku dan mencium kudukku. Aku menjadi menggelinjang kegelian. Pinter banget dia merangsang dan memberi aku nikmat yang luar biasa. Toketku dilepaskannya dan tangannya menarik wajahku agar menengok ke belakang, kemudian bibirku segera diciumnya dengan napsunya. Lidahnya kembali menyusup kedalam mulutku dan membelit lidahku. Tangannya kembali meneruskan tugasnya meremes2 toketku. Sementara itu, kon tolnya tetep dienjotkan keluar masuk dengan cepat dan keras. Jembutnya yang kasar dan lebat itu berkali2 menggesek pantatku ketika kon tolnya nancep semuanya di me mekku. Aku menjadi mengerang keenakan berkali2, ini menambah semangatnya untuk makin mgencar mengenjot me mekku.
Pantatku mulai bergerak mengikuti irama enjotan kon tolnya. Pantatku makin cepat bergerak maju mundur menyambut enjotan kon tolnya sehingga rasanya kon tolnya nancep lebih dalem lagi di me mekku. “Terus om, enjot yang keras, aah nikmat banget deh dien tot om”, erangku. Dia makin seru saja mengenjot me mekku dengan kon tolnya. Aku tersentak. Perutku terasa kejang menahan kenikmatan yang luar biasa. Bibirku kembali dilumatnya, aku membalas melumat bibirnya juga, sementara gesekan kon tolnya pada me mekku tetep saja terjadi. Akhirnya aku tidak dapat menahan rangsangan lebih lama, me mekku mengejang dan “Om, Ines nyampe aah”, teriakku. me mekku berdenyut hebat mencengkeram kon tolnya sehingga akhirnya, kon tolnya mengedut mengecretkan pejunya sampe 5 semburan. Terasa banget pejunya yang anget menyembur menyirami me mekku.
kon tolnya terus dienjotkan keluar masuk seiring ngecretnya pejunya. Akhirnya aku ambruk kematras dan dia menindihku. Napasku memburu, demikian juga napasnya. kon tolnya terlepas dari jepitan me mekku sehingga terasa pejunya ikut keluar mengalir di pahaku. Dia segera telentang dimatras supaya tidak menindih aku.
“Nes, nikmat banget deh me mek kamu, peret dan empotannya kerasa banget”, katanya.
Dia bangun dan masuk ke vila, "Pindah kekamar yuk Nes", ajaknya. Dengan malas, karena masih ngerasa nikmat akupun bangkit dan mengikutinya masuk kekamar. Dikamar aku telentang diranjang, sementara dia masuk ke kamar mandi. Terdengar grujukan air, dia rupanya sedang membersihkan dirinya, sementara aku masih saja telentang di ranjang menikmati sisa2 kenikmatan yang baru saja aku rasakan. Dia keluar dari kamar mandi, “kamu napsuin deh Nes, toket kamu gede dan kenceng, mana pentilnya gede lagi. sering diemut ya Nes”, katanya. Aku hanya tersenyum mendengar ocehannya. “Aku paling suka liat jembut kamu, lebat banget sih. Aku paling napsu ngeliat cewek kayak kamu ini, toketnya gede kenceng dan jembutnya lebat, nikmat banget dien totnya,” katanya lagi. Dia berbaring disebelahku dan memelukku, “Nes aku pengen lagi deh”, katanya. Aku kaget juga dengernya, baru aja ngecret udah napsu lagi, tapi aku suka lelaki kaya begini, udah kon tolnya gede dan panjang, kuat lagi ngen totnya. Dia mulai menciumi leherku dan lidahnya menjilati leherku. Aku menggelinjang dan mulai terangsang juga. Bibirku segera diciumnya, lidahnya kembali menyusup kedalam mulutku dan membelit lidahku. Sementara itu tangannya mulai meremes2 toketku dengan gemes. Dia melepaskan bibirku tetapi lidahnya terus saja menjilati bibirku, daguku, leherku dan akhirnya toketku. Pentilku yang sudah mengeras dijilatinya kemudian diemutnya dengan rakus. Aku menggeliat2 karena napsuku makin memuncak juga. “Aah, om napsu banget sih, tapi Ines suka banget”, erangku. Toketku yang sebelah lagi diremes2nya dengan gemes. Jari2nya menggeser kebawah, keperutlu, Puserku dikorek2nya sehingga aku makin menggelinjang kegelian. Akhirnya jembutku dielus2nya, tidak lama karena kemudian jarinya menyusup melalui jembutku mengilik2 me mekku. Pahaku otomatis kukangkangkan untuk mempermudah dia mengilik me mekku. “Aah”, aku melenguh saking nikmatnya. Dia membalik posisinya sehingga kepalanya ada di me mekku, otomatis kon tolnya yang sudah ngaceng ada didekat mukaku. Sementara dia mengilik me mek dan it ilku dengan lidahnya, kon tolnya kuremes dan kukocok2, keras banget kon tolnya. Kepalanya mulai kujilati dan kuemut pelan, lidahnya makin terasa menekan2 it ilku sehingga pantatku terangkat dengan sendirinya.
Enggak lama aku mengemut kon tolnya sebab dia segera membalikkan badannya dan menelungkup diatasku, kon tolnya ditancapkannya di me mekku dan mulai ditekennya masuk kedalam. Setelah nancep semua, mulai dia mengenjotkan kon tolnya keluar masuk dengan cepat dan keras. Bibirku kembali dilumatnya dengan penuh napsu, sementara itu terasa banget kon tolnya mengisi seluruh ruang me mekku sampe terasa sesek. Nikmat banget ngen tot sama dia. Aku menggeliat2kan pantatku mengiringi enjotan kon tolnya itu. Cukup lama dia mengenjotkan kon tolnya keluar masuk, tiba2 dia berhenti dan mencabut kon tolnya dari me mekku. Dia turun dari ranjang dan duduk di kursi, aku dimintanya untuk duduk dipangkuannya mengangkang diantara kedua kakinya. Dia memelukku dengan erat. Aku sedikit berdiri supaya dia bisa mengarahkan kon tolnya yang masih ngaceng itu masuk ke me mekku. Aku menurunkan badanku sehingga sedikit2 kon tolnya mulai ambles lagi di me mekku. Aku menggeliat merasakan nikmatnya kon tolnya mendesak masuk me mekku sampe nancep semuanya. Jembutnya menggesek jembutku dan biji pelernya terasa menyenggol2 pantatku.
Aku mulai menaik turunkan badanku mengocok kon tolnya dengan me mekku. Dia mengemut pentilku sementara aku aktif bergerak naik turun. Nikmat banget, kayanya lebih nikmat dari tadi. “Aah om, enak banget deh, lebih nikmat dari yang tadi”, erangku sambil terus menurun naikkan badanku mengocok kon tolnya yang terjepit erat di me mekku. me mekku mulai berdenyut lagi meremes2 kon tolnya, gerakanku makin liar, aku berusaha menancepkan kon tolnya sedalam2nya di me mekku sambil mengerang2.
Tangannya memegang pinggulku dan membantu agar aku terus mengocok kon tolnya dengan me mekku. Aku memeluk lehernya supaya isa tetep mengenjot kon tolnya, denyutan me mekku makin terasa kuat, dia juga melenguh saking nikmatnya’ “Nes, empotan me mekmu kerasa banget deh, mau deh aku ngen tot ama kamu tiap hari”.
Akhirnya aku gak bisa menahan rangsangan lebih lama dan “Om, Ines nyampe, aah”, teriakku dan kemudian aku terduduk lemas dipangkuannya.
Hebatnya dia belum ngecret juga, kayanya ronde kedua membuat dia bisa ngen tot lebih lama. “Cape Nes”, tanyanya tersenyum sambil terus memelukku. “He eh”, jawabku singkat. Pelan dia mengangkat badanku dari pangkuannya sehingga aku berdiri, kon tolnya lepas dari jepitan me mekku. kon tolnya masih keras dan berlumuran cairan me mekku. Kembali aku dimintanya nungging dipinggir ranjang, doyan banget dia dengan doggie style.
aku sih oke aja dengan gaya apa saja karena semua gaya juga nikmat buat aku. Dia menjilati kudukku sehingga aku menggelinjang kegelian, perlahan jilatannya turun ke punggung. Terus turun ke pinggang dan akhirnya sampe dipinggulku. Otot perutku terasa tertarik karena rangsangan jilatan itu. Mulutnya terus menjilati, yang menjadi sasaran sekarang adalah pantatku, diciuminya dan digigitnya pelan. Apalagi saat lidahnya mulai menyapu daerah sekitar lubang pantatku. Geli rasanya. Jilatannya turun terus kearah me mekku, kakiku dikangkangkannya supaya dia bisa menjilati me mekku dari belakang, Aku lebih menelungkup sehingga pantatku makin menungging dan me mekku terlihat jelas dari belakang. Dia menjilati me mekku, sehingga kembali aku berteriak2 minta segera dien tot, “Om nakal deh, ayo dong Ines cepetan dien totnya”. Dia berdiri dan memposisikan kon tolnya dibibir me mekku dan dienjotkannya kedalam dengan keras sehingga nancep semua dengan sekali enjotan. Dia mulai mengenjot me mekku dengan kon tolnya, makin lama makin cepat. Aku kembali menggeliat2kan pantatku mengimbangi enjotan kon tolnya dime mekku. Jika dia mengejotkan kon tolnya masuk aku mendorong pantatku kebelakang sehingga menyambut kon tolnya supaya nancep sedalam2nya di me mekku. Toketku berguncang2 ketika dia mengenjot me mekku. Dia meremes2 toketku dan memlintir2 pentilnya sambil terus mengenjotkan kon tolnya keluar masuk. “Terus om, nikmat banget deh”, erangku lagi. Enjotan berjalan terus, sementara itu aku mengganti gerakan pantatku dengan memutar sehingga efeknya seperti meremes kon tolnya. Dengan gerakan memutar, it ilku tergesek kon tolnya setiap kali dia mengenjotkan kon tolnya masuk. Denyutan me mekku makin terasa keras, diapun melenguh, “Nes, nikmat banget empotan me mek kamu”. Akhirnya kembali aku kalah, aku nyampe lagi dengan lenguhan panjang, “Aah nikmatnya, Ines nyampeee”.Otot perutku mengejang dan aku ambruk ke ranjang karena lemesnya.
Aku ditelentangkan di ranjang dan segera dia menaiki tubuhku yang sudah terkapar karena lemesnya. Pahaku dikangkangkannya dan segera dia menancapkan kembali kon tolnya di me mekku. kon tolnya dengan mudah meluncur kedalam sehingga nancep semuanya karena me mekku masih licin karena cairan yang berhamburan ketika aku nyampe. Dia mulai mengenjotkan lagi kon tolnya keluar masuk. Hebat sekali staminanya, kayanya gak ada matinya ni orang. Aku hanya bisa terkapar menikmati sisa kenikmatan dan rangsangan baru dari enjotan kon tolnya. Dia terus mengejotkan kon tolnya dengan cepat dan keras.
Dia kembali menciumi bibirku, lherku dan dengan agak membungkukkan badan dia mengemut pentilku. Sementara itu enjotan kon tolnya tetap berlangsung dengan cepat dan keras. Aku agak sulit bergerak karena dia agak menindih badanku, keringatku sudah bercampur aduk dengan keringatnya. Enggak tau sudah berapa lama dia mengen toti ku sejak pertama tadi. Dia menyusupkan kedua tangannya kepunggungku dan menciumku lagi. kon tolnya terus saja dienjotkan keluar masuk. Perutku mengejang lagi, aku heran juga kok aku cepet banget mau nyampe lagi dien tot dia. Aku mulai menggeliatkan pantatku, kuputar2 mengimbangi enjotan kon tolnya. me mekku makin mengedut mencengkeram kon tolnya, pantatku terkadang terangkat menyambut enjotannya yang keras, sampe akhirnya, “terus om, yang cepet, Ines udah mau nyampe lagi”, teriakku. Dia dengan gencarnya mengenjotkan kon tolnya keluar masuk dan, “Aah Ines nyampe lagi”, aku berteriak keenakan. Berbarengan dengan itu terasa sekali semburan pejunya yang kuat di me mekku. Diapun ngecret dan ambruk diatas badanku. Kami sama2 terkulai lemes, lebih2 aku karena aku udah nyampe 3 kali sebelum dia akhirnya ngecret dime mekku.
“Om kuat banget deh ngen totnya, mana lama lagi. Nikmat banget ngen tot ama om. Kapan om ngen totin Ines lagi”, kataku. Dia tersenyum mendengar sanjunganku. “Kalo ada kesempatan ya aku sih mau aja ngen totin kamu. me mek kamu yang paling nikmat dari semua cewek yang pernah aku en tot”, jawabnya memuji. Tak lama kemudian aku terlelap karena lemes, tapi yang lebih penting karena nikmat luar biasa.
Paginya aku terbangun karena ada ciuman lembut dibibirku. "Nyenyak banget bobonya Nes, cape ya". "Iya, om sih nakal", kataku manja. "Tapi nikmat kan, mau lagi gak?'. "Ya mau lah om, dikasi nikmat kok gak mau". "Mau sarapan roti apa sarapan kon tol". "Sarapan kon tol dulu lah om". Dia lalu berbaring telentang di ranjang, lalu aku yang berinisiatif mulai. Aku jongkok di atasnya dan menciumi nya, tangannya mengusap-usap punggungku.
Bibirnya kukulum, ”Hmmmhh… hmmhhh…” dia mendesah-desah. Setelah puas melumat bibir dan lidahnya, aku mulai bergerak ke bawah, menciumi dagunya, lalu lehernya. makin kebawah lalu kuciumi dadanya. “Hmmmhhh… aduh Nes enak ..” rintihnya. Dia terus mendesah sementara aku mulai menciumi perutnya, lalu pusarnya, sesekali dia berteriak kecil kegelian. Akhirnya kon tolnya yang sudah ngaceng berat kupegang dan kukocok2, “Ahhhhh… Hhhh…. Hmmhmh… Ohhh Nes…” dia cuman bisa mendesah doang. kon tolnya langsung kukenyot-kenyot, sementara dia meremas-remas rambutku saking enaknya, “Ehmm… Ehmm…” Mungkin sekitar 5 menitan aku ngemut kon tolnya, kemudian aku bilang, “Om… sekarang giliran om yach?” Dia cuma tersenyum, lalu bangkit sedangkan aku sekarang yang ganti tiduran. Dia mulai nyiumin bibirku. kemudian mulai menciumi leherku sementara tangannya meraba-raba toketku dan diremasnya. “Hmhmhhm… Hmhmhmh…” ganti aku yang mendesah keenakan. Apalagi ketika dia menjilati pentilku yang tebal dan berwarna coklat tua. Setelah puas melumat pentilku bergantian, dia mulai menjilati perutku dan kemudian langsung menciumi me mekku dengan penuh napsu, otomatis pahaku mengangkang supaya dia bisa mudah menjilati me mek dan it ilku. “Ahh.. Ahhhh…” aku mengerang dan mendesah keras keenakan. Sesekali kudengar “slurrp… slurrp…” dia menyedot me mekku yang sudah mulai basah itu. ”Ahhhh… om… Enak …” desahan ku semakin keras saja karena merasa nikmat, seakan tidak peduli kalau terdengar orang di luar. Napsuku sudah sampe ubun2, dia kutarik untuk segera menancapkan kon tol besarnya di me mekku yang sudah gatel sekali rasanya, pengen digaruk pake kon tol.
Pelan-pelan dia memasukkan kon tolnya ke dalam me mekku. dengan satu enjotan keras dia menancapkan seluruh kon tolnya dalam me mekku. “Uh… uhhh…. Ahhhhhhh…nikmat banget om” desahku ketika dia mulai asyik menggesek-gesekkan kon tolnya dalam me mekku. Aku menggoyang pinggulku seirama dengan keluar masuknya kon tolnya di me mekku. Dia mempercepat gerakannya. Gak lama dienjot aku sudah merasa mau nyampe, “Ah…om…INes sepertinya mau… ahhh…” dia malah mempergencar enjotan kon tolnya dime mekku, “Bareng nyampenya ya Nes, aku juga dah mau ngecret”, katanya terengah. Enjotan kon tolnya makin cepat saja, sampe akhirnya, “Om, Ines nyampe aah”, badanku mengejang karena nikmatnya, terasa me mekku berdenyut2 meremas kon tolnya sehingga diapun menyodokkan kon tolnya dengan keras, “Nes, aku ngecret aah”, terasa semburan pejunya yang deres dime mekku.
Dia terkapar lemes diatas badanku, demikian pula aku. Setelah istirahat sejenak, dia mencabut kon tolnya , mengajakku membersihkan diri dan sarapan yang beneran. Aku mengontak front office untuk mengarrange one day tour. Karena sudah kesiangan, yang ada hanya city tour saja, half day lagi. Dia setuju saja dengan hal itu, tak lama kemudian kami meluncur dalam bus yang membawa kami mengiktui tour, walaupun namanya city tour, tapi objek wisata yang dikunjungi adalah sekitar daerah Seminyak.
Malemnya, setelah makan malam kembali aku digelutinya. Dia benar2 melampiaskan napsunya padaku, malem itu kembali aku dien totnya dengan penuh napsu, karena lelah akibat bertempur malam sebelumnya ditambah dengan ikut tour, aku hanya dijatah sekali. Ya gak apa seh, karena aku sendiri juga dah lemes . Kulihat dia minum supplemen, biar kuat menggarap aku besok pagi sampe menjelang waktu cek out, katanya. aku sih enjoy saja, menikmati kon tol besarnya keluar masuk me mekku berkali2, sampe aku lemes saking nikmatnya. Benar2 liburan yang luar biasa nikmatnya, uenak tenan, mak nyus, top markotop
Aku bekerja sebagai account manager disatu perusahaan consumer goods yang besar. Dalam memasarkan produknya, perusahaan menyelenggarakan perlombaan bagi para distributor dalam mencapai tager distribusi mereka. Perusahaan menyediakan dana yang cukup besar untuk memotivasi para distributor yang berhasil. Hadiahnya tidak diberikan dalam bentuk cash tetapi dalam bentuk peralatan kantor, yang dibeli dari perusahaan ATK, satu grup dengan perusahaan, atau dalam bentuk perjalanan wisata. Inipun diatur oleh perusahaan perjalanan yang merupakan anggota grup perusahaan juga. Sebagai account manager, aku cukup dekat berinterkasi dengan para pimpinan distributor, salah satunya adalah pak Deni, salah satu diantara beberapa distributor besar yang membantu perusahaan. Perusahaan pak Deni telah beberapa kali memenangkan hadiah karena merupakan satu dari 3 distributor tebaik dalam 1 tahun.
Hadiah biasanya diberikan kepada manager yang dianggap paling berjasa dalam bentuk berwisata sekeluarga. Kali ini, pak Deni memanggil aku untuk membicarakan bentuk hadiah bagi perusahaannya. "Gini Nes", kata pak Deni memulai diskusi. "Aku ingin memanfaatkan hadiah yang aku menangkan". "Lo pak, kan biasanya diberikan kepada manager yang berjasa". "Dari beberapa kali perusahaanku menang, semua managerku sudah mendapat giliran berwisata, malah ada yang keluar negeri. Kali ini aku yang mau menikmatinya. Besarnya anggaran untuk hadiah bagi perusahaanku berapa Nes?" Aku menyebutkan angkanya. "Aku ingin berlibur ke Bali, tidak bawa keluarga he he", katanya sambil tertawa. "memang aku gak punya keluarga kan", lanjutnya sambil tersenyum. Memang pak Deni kudengar seorang duren, duda kerenlah, belum tua, late thirties lah. "Cuma karena aku sendiri yang pergi, boleh gak kalo aku yang milih lokasinya di Bali dan siapa yang akan aku ajak". "Bisa diatur pak, perusahaan kan taunya anggaran tidak terlampaui, selama masih masuk anggaran mah gak masalah. Bapak mo ajak siapa sih, ceweknya ya", godaku. "Aku mo ajak kamu Nes". "Hah, gak salah pak". "ayolah, sesekali kamu nemenin aku refreshing lah. Kan selama ini aku juga membantu kamu mencapai targetmu, iya kan. Harus fairlah untuk kedua belah pihak". "Iya pak, buat bapak apa sih yang gak boleh", jawabku, aku senang mendengar dia mengajakku walaupun aku tau apa yang sebenarnya dia inginkan dari aku, pasti kepuasan sex. Gak masalah buat aku, aku juga suka kepada lelaki seperti pak Deni, dia masuk tipe lelaki yang aku suka. Ganteng, atletis. Pak Deni mengusulkan agar lokasi yang dipilih adalah didaerah Seminyak, salah satu resor mewah di Bali. "Kamu itungin deh, terbang di kelas bisnis buat berdua dan nginep di vila Surga Dunia (bukan nama sebenarnya) yang 1bedroom, anggarannya cukup untuk berapa malem". Aku punya daftar lengkap mengenai harga flight dan hotel2 dibeberapa daerah tujuan wisata, termasuk Bali. "Karena rupiah terdepresiasi sekitar 30% terhadap US$ maka anggarannya hanya cukup buat 2 malem dan business class flight pak". "Ya udah, kamu lapor ke kantor, aku minta kamu yang mengescort aku selama di Bali, bisnis class flight buat 2 orang, dan nginep di vila itu selama 2 malem. Kita mo brangkat kapan?" "Gimana kalo Jumat sore after office hour pak". "Ok". Aku segera membuat laporan kekantor termasuk ijin untuk mengescort pak Deni. Gak masalah buat kantor, karena para account, mo lelaki atawa prempuan, manager punya kewajiban untuk mengentertain distributor2 besar seperti pak Deni, apalagi dia satu dari 3 yang terbaik. Tiket dan bookingan vila serta tour, kuatur dengan perusahaan perjalanan group. Setelah semuanya beres, pak Deni kuberi tau, "Pak semua arrangement sesuai rencana bapak". "Ok, tengkiu Nes, sampe Jumat sore ya". Aku dah tanya ke temenku di perusahaan perjalanan seperti apa sih vila itu, temenku bilang ya kaya rumah besar aja, cuma kamar tidurnya 1, ada private pool tertutup dihalaman belakangnya. Wah asik dong, aku ber honeymoon 2 malem ama pak Deni neh.
Pada harinya, kita ketemu di airport, dia kelihatan santai banget, pakaiannya sangat casual, tidak seperti biasa kalo aku ketemu dia di kantornya, formal pake dai walaupun gak pake jas. Akupun pake "seragam berburu om2" ku, jins ketat dan tank top yang juga ketat sehingga semua bukit dan lembah yang ada ditubuhku tercetak dengan jelas. "Kamu merangsang sekali Nes". "Tenang pak, bapak bisa menikmati semuanya nanti di vila", aku terus terang menawarkan servisku. Dia tersenyum. Di pesawat, kalo tidak menggengam tanganku, dia mengelus2 pahaku, geli2 asik walaupun masih tertutup jins. aku sengaja mengangkangkan pahaku sampe selebar kursi kelas bisnis yang gede, sehingga tangannya langsung menggosok selangkanganku. Kebetulan kelas bisnisnya hanya ada 3 pasangan walaupun kelas ekonominya penuh sesak. Aku jadi menggeliat ketika tangannya menggosok2 selangkanganku. "Paak", bisikku ditelinganya, kawatir kedengaran penumpang lain atau pramugari yang kebetulan lewat. "Jangan panggil pak dong". "abis panggil apa, om aja ya". "Kamu sukanya sama om om ya Nes". "Iya om, Ines maennya selalu ama om om". "Napa kok gak cari yang pantaran kamu, kamu kan masih tergolong abg". "Gak tau deh om, dah terbiasa kali ya, Ines pernah maen ama yang dikit lebih tua dari Ines, hambar rasanya, jadi Ines gak bisa klimax de. Gak nikmat kan kalo gitu". "emangnya kalo ama om om bisa". "La iya lah, Ines kadang bisa 2-3 kali klimax, baru si om ngecrot". "Didalem Nes". "Iya om, biar nikmat". "Polos?". "Iya lah, Ines paling suka kalo Ines klimax terus si om ngecrot dialem, nikmat banget deh klimax bareng kesemprot peju anget". "Kamu gak takut hamil Nes". "ines minum obat om kalo lagi subur. Tapi kalo lagi subur, Ines napsunya lebih berkobar2, jadi cepet dan sering bisa kliax beberapa kali, lebih nikmat de om". Omongan itu kita lakukan sembari berbisik2 tentunya. Tanganku pun mengarah keselangkangannya, terasa sesuatu yang keras sekali ngumpet diselangkangannya. "Om dah keras banget, mo Ines isep om?" "Di toilet? Masuknya ber2, gak lah, kelihatan banget, kan toiletnya didepan, pramugarinya duduk disitu, bisa digedor nanti. Aku nunggu sampe di vila aja de, biar tambah napsu kan". Aku hanya tersenyum, tanganku meneruskan tugasnya menggosok selangkangannya, kuremas pelan, terasa sesuatu yang besar dan keras. "Om punya besar ya". "18x5". "Wah gede banget om, panjang lagi, wah Ines bisa klenger2 nantinya". "Emangnya kamu biasanya ngerasain yang kecil ya es, masih sempit dong". "Gak kecil2 amat si om tapi gak segede om punya. Pasti masih peret om, Ines kan rutin fitnes dan senam bl, ntar Ines empot deh sampe peju om kering". "Wah jadi makin gak sabar neh pengen ngerasain empotan ines, ntar kalo ketagihan gimana Nes". "Ya gak masalah om, kalo om bisa bikin Ines terkapar saking nikmatnya, Ines mah mau aja tinggal ama om biar tiap malem om bisa Ines servis. Om gak usah nyari abg lagi kan, dah tersedia dirumah". Dia cuma senyum2 saja mendengar bisikanku yang terakhir ini. "Om penyalurannya sama abg ya". "La iyalah, masak ama yang seumuran om, dah alot", jawabnya sambil tertawa. "Sama abg yang bahenol dan buluan seperti kamu Nes". "Kok om tau ines buluan, emangnya bisa nembus jins ya mata om". "Ya keliatan lah Nes, luar kota aja dah rame, apalagi dalem kota". "Maksudnya om". Bulu tangan kamu aja panjang2, terus kamu kumisan, pasti jembut kamu lebat. Om suka ama prempuan yang buluan, yang jembutnya lebat". "Napa om". "Napsunya gede, sekarang kamu lagi masa subur gak". "Iya om lagi subur, jangan kawatir ines bawa obatnya kok". "Gak kawatir, cuma ngebayangin kaya apa liarnya kamu nanti, dah napsu besar ditambah lagi subur lagi, dobel besar napsu kamu ya". Ngobrol vulgar seperti itu gak keganggu karena dah selesai makan dan pramugari dah ngambil semua peralatan makan minum.
Gak lama kemudian lampu tanda menggunakan seatbelt menyala. Sebentar kemudian pesawat landing dengan mulus di bandara. Setelah mengambil bagasi, kamipun keluar bandara. Didepan dah tersedia kendaraan dari vila yang menjemput kami. "Bapak dan ibu masih ada yang mau dituju atau langsung ke vila", tanya sopirnya. "Ke vila aja pak", jawabku. Sesampai ke vila, front office menghandle cek in kami dengan sangat efektif, sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama, kami sudah ada didalem vila pesananku. Biar yipe 1bedroom tapi mewah fasilitasnya. Ruang tamu berisi sofa jok kulit, tv lcd 42 inch, dvd dan sound system. agak kedalem ada meja makan, pantri kering dan lemari es. Didalem lemari es ada buah dan soft drink, tersedia dispenser air panas dan dingin, semua dah termasuk harga sewa vila. Ada dapur kecil lengkap dengan gas oven, microwave oven dan coffee makernya, pokoknya mewah lah, tentunya tidak ketinggalan kopi, teh, gula, snack pun tersedia lengkap.
Kamar tidurnya pun mewah, dengan ranjang besar, seperangkat sofa, tv lcd ukuran 32 inch dan dvd dan soundsystem juga. Kamar mandinya dengan shower booth dan bath tub besar. Toileteriesnya pun tersedia lengkap, juga sepasang baju mandi dan handuk ukuran besar. Yang paling menarik perhatianku adalah pool yang ada dihalaman belakang, tertutup tembok dan dihiasi dengan pepohonan, gak tinggi tapi rimbun, penerangannya temaram, terutama di gazebo nya. lantainya luas dan tertutup matras. "Wah om, mewah banget ya". "Makanya aku milih ke Seminyak Nes, kaya tinggak di rumah". Mo berenang?'" "emangnya gak dingin om". "Ya enggak lah, Seminyak kan gak jauh dari pantai, biasanya panas. Kamu bawa bikini gak". "Bawa om, ines ganti bentar ya". Aku memang membawa beberapa potong bikini yang minim. Ketika aku keluar hanya berbikini ria, dia sedang berbaring di matras di gazebo. Hanya mengenakan celana dalam.
ada sesuatu yang sangat menonjol di selangkangannya, besar dan panjang, sampe kepalanya nongol dibagian atas cdnya. Dia terbelalak memandangi bodiku yang hanya terbungkus bikini minim. "Nes, kamu merangsang sekali". "om juga, kon tol om gede en panjang banget ya, kepalanya sampe nongol gitu, dah keras banget ya ngacengnya". Aku berbaring disebelahnya. Segera aku dipeluknya dan langsung bibirku diciumnya dengan penuh nafsu, terasa sekali bibirnya mengemut kedua bibirku. Aku menjulurkan lidahnya kedalam mulutnya dan segera dibelit dengan lidahnya dan diisapnya. Gantian dia menjulurkan lidahnya kedalam mulutku, yang segera kusambut dengan lilitan lidahku dan bales aku yang ngemut lidahnya.
Tangannya segera juga menuamber toketku yang masih terbungkus bra bikini dan diremasnya dengan gemas. Aku gak mau kalah, kon tolnya yang sudah keras banget kuremas kepalanya yang nongol dari vagian atas cdnya, "Om keras banget ngacengnya". Dia menguraikan ikatan braku dan melanjutkan meremas ke2 toketku bergantian, sembari tetap mengulum2 bibirku. Dari bibir, jilatannya pindah ke kuping dan tengkukku sembari memlintir2 pentilku yang sebentar saja sudah mengeras. aku menggeliat2 kegelian karena jilatan di kuping dan tengkukku serta pilinan di pentilku. Tak lama kemudian ciumannya turun ke pentilku, dijilat2 dulu kemudian diisep2 pelan2. aku makin menggeliat2 dan mulai melenguh, "Oooom, geli". "Geli apa nikmat?' "Dua2nya om, aaah...". Aku merasa ada rabaan di pahaku. Paha makin kukangkangkan karena aku tau pasti dia sedang ngelus2 pahaku. Aku jadi menggeliat2 karena rabaannya pada paha bagian dalam, “Aah”, erangku, karena napsuku makin naik. “Kenapa Nes, napsu ya”, katanya. “Tangan om nakal sih”, kataku terengah. elusannya makin lama makin naik ke atas. Kini tangannya mulai meraba dan meremes me mekku dari luar cd bikiniku, Aku semakin terangsang karena ulahnya, “Aah om, ines makin napsu nih”, erangku. “Iya Nes, cd bikini kamu udah basah begini. Benerkan, Kamu ternyata napsunya besar ya".
Sapuan lidahnya turun keperutku, kepuserku, sehingga aku kembali menggeliat2 kegelian sambil melenguh gak putus2, "Aah oom, pinter amat seh ngerangsang napsunya Ines". Dia makin nakal ulahnya, pahaku makin dikangkangkannya dan terasa hembusan napasnya yang hangat di pahaku. Dia mulai menjilati pahaku, dari bawah bergerak perlahan keatas sambil digigit2nya pelan. Aku menggigil menahan geli saat lidahnya menyelisuri pahaku.
Jilatannya kemudian mengarah kelutut, betis dan kakiku, makin membuat aku melenguh kegelian, "oom, aaah, geli oom". jari2 kakiku dijilatinya, termasuk telapak kakiku, "oom, geli oom", lenguhku berulang kali. Jilatannya kembali naik keatas, terus sampe ke CD ku. Dijilat2nya pinggiran CD ku dan disingkapnya CDku yang memang minim itu, jembutku berhamburan keluar, singkapannya makin lebar sehingga dia bisa menjilat2 it il ama lubang me mekku. "Ooom, aaah", kembali aku melenguh, kali ini saking nikmatnya. CD ku yang minim itu dengan mudah disingkirkan disingkirkan kesamping dan tak lama kemudian terasa lidahnya menghunjam ke me mekku yang sudah sangat basah. Aku hanya pasrah saja atas perlakuannya, aku hanya bisa mengerang karena rangsangan pada me mekku itu. Lidahnya menyusup ke dalam me mekku dan mulai bergerak keatas. Aku makin mengejang ketika dia mulai menjilati it ilku. “Aah om, Ines sudah pengen dien tot”, aku mengerang saking napsunya.
sementara tangannya masih aktif mengelus2 me mekku dari luar CD ku. Terasa jarinya menyusup kedalam cdku lewat samping. Terasa sekali jarinya mengorek2 me mekku mencari it ilku, setelah ketemu langsung saja dikilik2nya, menggantikan peran lidahnya. “Ooom…”, erangku. me mekku menjadi makin basah.
Dia menghentikan aksinya, kembali memelukku dan mencium bibirku dengan napsunya. Lidahnya kembali menerobos bibirku dan mencari lidahku, segera aku bereaksi yang sama sehingga lidah kami saling membelit didalam mulutku. Pelukannya makin erat, Terasa ada sesuatu yang mengganjal diperutku, kon tolnya rupanya sudah ngaceng berat seperti dugaanku. Tangannya mulai bergerak kebawah, meremas pantatku, sedang tangan satunya masih ketat mendekapku. Aku menggelinjang karena remasan dipantatku dan tekanan kon tolnya yang ngaceng itu makin terasa diperutku. “Aah”, lenguhku sementara bibirku masih terus dikulumnya dengan penuh napsu juga. Lidahnya kemudian dikeluarkan dari mulutku, bibirku dijilati kemudian turun ke daguku. Tangannya bergeser dari pantatku ke arah me mekku, “Aah”, kembali aku mengerang ketika jarinya kembali mengilik me mekku dari luar cdku. Lidahnya mengarah ke leherku, dijilatinya sehingga aku menggeliat2 kegelian. Sementara itu jarinya sudah menyusup kembali ke dalam cdku lewat samping dan mulai mengelus2 me mekku yang sudah sangat basah itu dan kemudian menjadikan it ilku sasaran berikutnya.Digerakkannya jarinya memutar menggesek it ilku. cdku ditariknya ikatannya sehingga lepas dan dia mulai menggarap me mekku lagi. “Nes, jembut kamu lebat sekali, gak heran napsu kamu gede banget. Dikilik sebentar aja udah basah begini”, katanya sambil mengangkangkan pahaku lagi. Jembutku disingkirkannya dan langsung saja mulutnya menyosor me mekku lagi. Bibir me mekku diemutnya, lidahnya menyyusup masuk melalui bibir me mekku. Tanpa sadar aku meremes2 rambutnya. Lidahnya mulai menjilati it ilku, perutku mengejang karena menahan kenikmatan rangsangannya.
“Aah terus om, enak”, teriakku. Kepalanya kutekan sehingga menempel erat di me mekku. Lidahnya makin seru saja mengilik me mek dan it ilku. Cairan me mekku diisepnya, itu membuatku makin melayang2. Ketika aku udah hampir nyampe, dia menghentikan aksinya, “Kenapa brenti”, protesku. “ines sudah ampir nyampe”.
Dia melepas cdnya, benar dugaanku. Ternyata kon tolnya besar dan panjang, bengkung keatas dan sudah ngaceng berat. Aku ditariknya bangun kemudian disuruh menelungkup dipinggir matras. Dia memposisikan dirinya dibelakangku, punggungku didorong sedikit sehingga aku menjadi lebih nungging. Pahaku digesernya agar lebih membuka. Aku menggelinjang ketika merasa ada menggesek2 me mekku. me mekku yang sudah sangat licin itu membantu masuknya kon tol besarnya dengan lebih mudah. Kepala kon tolnya sudah terjepit di me mekku. Terasa sekali kon tolnya sesek mengganjal di selangkanganku. “Aah, gede banget kon tol om”, erangku.
Dia diam saja, malah terus mendorong kon tolnya masuk pelan2. Aku menggeletar ketika kon tolnya masuk makin dalam. Nikmat banget rasanya kemasukan kon tolnya yang besar idan bengkong tu. Pelan2 dia menarik kon tolnya keluar dan didorongnya lagi dengan pelan juga, gerakan keluar masuk kon tolnya makin cepat sehingga akhirnya dengan satu hentakan kon tolnya nancep semua di me mekku. “Aah, enak banget kon tol om”, jeritku. “me mekmu juga peret banget deh Nes. baru sekali aku ngerasain me mek seperet me mekmu”, katanya sambil mengenjotkan kon tolnya keluar masuk me mekku. “Huh”, dengusku ketika terasa kon tolnya nancep semua di me mekku, Terasa biji pelernya menempel ketat di pantatku. me mekku terasa berdenyut meremes2 kon tolnya yang nancep dalem sekali karena panjangnya. Tangannya yang tadinya memegang pinggulku mulai meremes toketku dengan gemesnya. Aku menjadi menggelinjang karenanya, sementara itu enjotan keluar masuk kon tolnya makin dipercepat. Tubuhku makin bergetar merasakan gesekan kon tolnya yang bengkon itu di me mekku. “Enak om, enjotin yang keras, aah, nikmatnya. Ines mau deh om en tot tiap hari”, erangku gak karuan. Keluar masuknya kon tolnya di me mekku makin lancar karena cairan me mekku makin banyak, seakan menjadi pelumas kon tolnya.
Dia menelungkup dibadanku dan mencium kudukku. Aku menjadi menggelinjang kegelian. Pinter banget dia merangsang dan memberi aku nikmat yang luar biasa. Toketku dilepaskannya dan tangannya menarik wajahku agar menengok ke belakang, kemudian bibirku segera diciumnya dengan napsunya. Lidahnya kembali menyusup kedalam mulutku dan membelit lidahku. Tangannya kembali meneruskan tugasnya meremes2 toketku. Sementara itu, kon tolnya tetep dienjotkan keluar masuk dengan cepat dan keras. Jembutnya yang kasar dan lebat itu berkali2 menggesek pantatku ketika kon tolnya nancep semuanya di me mekku. Aku menjadi mengerang keenakan berkali2, ini menambah semangatnya untuk makin mgencar mengenjot me mekku.
Pantatku mulai bergerak mengikuti irama enjotan kon tolnya. Pantatku makin cepat bergerak maju mundur menyambut enjotan kon tolnya sehingga rasanya kon tolnya nancep lebih dalem lagi di me mekku. “Terus om, enjot yang keras, aah nikmat banget deh dien tot om”, erangku. Dia makin seru saja mengenjot me mekku dengan kon tolnya. Aku tersentak. Perutku terasa kejang menahan kenikmatan yang luar biasa. Bibirku kembali dilumatnya, aku membalas melumat bibirnya juga, sementara gesekan kon tolnya pada me mekku tetep saja terjadi. Akhirnya aku tidak dapat menahan rangsangan lebih lama, me mekku mengejang dan “Om, Ines nyampe aah”, teriakku. me mekku berdenyut hebat mencengkeram kon tolnya sehingga akhirnya, kon tolnya mengedut mengecretkan pejunya sampe 5 semburan. Terasa banget pejunya yang anget menyembur menyirami me mekku.
kon tolnya terus dienjotkan keluar masuk seiring ngecretnya pejunya. Akhirnya aku ambruk kematras dan dia menindihku. Napasku memburu, demikian juga napasnya. kon tolnya terlepas dari jepitan me mekku sehingga terasa pejunya ikut keluar mengalir di pahaku. Dia segera telentang dimatras supaya tidak menindih aku.
“Nes, nikmat banget deh me mek kamu, peret dan empotannya kerasa banget”, katanya.
Dia bangun dan masuk ke vila, "Pindah kekamar yuk Nes", ajaknya. Dengan malas, karena masih ngerasa nikmat akupun bangkit dan mengikutinya masuk kekamar. Dikamar aku telentang diranjang, sementara dia masuk ke kamar mandi. Terdengar grujukan air, dia rupanya sedang membersihkan dirinya, sementara aku masih saja telentang di ranjang menikmati sisa2 kenikmatan yang baru saja aku rasakan. Dia keluar dari kamar mandi, “kamu napsuin deh Nes, toket kamu gede dan kenceng, mana pentilnya gede lagi. sering diemut ya Nes”, katanya. Aku hanya tersenyum mendengar ocehannya. “Aku paling suka liat jembut kamu, lebat banget sih. Aku paling napsu ngeliat cewek kayak kamu ini, toketnya gede kenceng dan jembutnya lebat, nikmat banget dien totnya,” katanya lagi. Dia berbaring disebelahku dan memelukku, “Nes aku pengen lagi deh”, katanya. Aku kaget juga dengernya, baru aja ngecret udah napsu lagi, tapi aku suka lelaki kaya begini, udah kon tolnya gede dan panjang, kuat lagi ngen totnya. Dia mulai menciumi leherku dan lidahnya menjilati leherku. Aku menggelinjang dan mulai terangsang juga. Bibirku segera diciumnya, lidahnya kembali menyusup kedalam mulutku dan membelit lidahku. Sementara itu tangannya mulai meremes2 toketku dengan gemes. Dia melepaskan bibirku tetapi lidahnya terus saja menjilati bibirku, daguku, leherku dan akhirnya toketku. Pentilku yang sudah mengeras dijilatinya kemudian diemutnya dengan rakus. Aku menggeliat2 karena napsuku makin memuncak juga. “Aah, om napsu banget sih, tapi Ines suka banget”, erangku. Toketku yang sebelah lagi diremes2nya dengan gemes. Jari2nya menggeser kebawah, keperutlu, Puserku dikorek2nya sehingga aku makin menggelinjang kegelian. Akhirnya jembutku dielus2nya, tidak lama karena kemudian jarinya menyusup melalui jembutku mengilik2 me mekku. Pahaku otomatis kukangkangkan untuk mempermudah dia mengilik me mekku. “Aah”, aku melenguh saking nikmatnya. Dia membalik posisinya sehingga kepalanya ada di me mekku, otomatis kon tolnya yang sudah ngaceng ada didekat mukaku. Sementara dia mengilik me mek dan it ilku dengan lidahnya, kon tolnya kuremes dan kukocok2, keras banget kon tolnya. Kepalanya mulai kujilati dan kuemut pelan, lidahnya makin terasa menekan2 it ilku sehingga pantatku terangkat dengan sendirinya.
Enggak lama aku mengemut kon tolnya sebab dia segera membalikkan badannya dan menelungkup diatasku, kon tolnya ditancapkannya di me mekku dan mulai ditekennya masuk kedalam. Setelah nancep semua, mulai dia mengenjotkan kon tolnya keluar masuk dengan cepat dan keras. Bibirku kembali dilumatnya dengan penuh napsu, sementara itu terasa banget kon tolnya mengisi seluruh ruang me mekku sampe terasa sesek. Nikmat banget ngen tot sama dia. Aku menggeliat2kan pantatku mengiringi enjotan kon tolnya itu. Cukup lama dia mengenjotkan kon tolnya keluar masuk, tiba2 dia berhenti dan mencabut kon tolnya dari me mekku. Dia turun dari ranjang dan duduk di kursi, aku dimintanya untuk duduk dipangkuannya mengangkang diantara kedua kakinya. Dia memelukku dengan erat. Aku sedikit berdiri supaya dia bisa mengarahkan kon tolnya yang masih ngaceng itu masuk ke me mekku. Aku menurunkan badanku sehingga sedikit2 kon tolnya mulai ambles lagi di me mekku. Aku menggeliat merasakan nikmatnya kon tolnya mendesak masuk me mekku sampe nancep semuanya. Jembutnya menggesek jembutku dan biji pelernya terasa menyenggol2 pantatku.
Aku mulai menaik turunkan badanku mengocok kon tolnya dengan me mekku. Dia mengemut pentilku sementara aku aktif bergerak naik turun. Nikmat banget, kayanya lebih nikmat dari tadi. “Aah om, enak banget deh, lebih nikmat dari yang tadi”, erangku sambil terus menurun naikkan badanku mengocok kon tolnya yang terjepit erat di me mekku. me mekku mulai berdenyut lagi meremes2 kon tolnya, gerakanku makin liar, aku berusaha menancepkan kon tolnya sedalam2nya di me mekku sambil mengerang2.
Tangannya memegang pinggulku dan membantu agar aku terus mengocok kon tolnya dengan me mekku. Aku memeluk lehernya supaya isa tetep mengenjot kon tolnya, denyutan me mekku makin terasa kuat, dia juga melenguh saking nikmatnya’ “Nes, empotan me mekmu kerasa banget deh, mau deh aku ngen tot ama kamu tiap hari”.
Akhirnya aku gak bisa menahan rangsangan lebih lama dan “Om, Ines nyampe, aah”, teriakku dan kemudian aku terduduk lemas dipangkuannya.
Hebatnya dia belum ngecret juga, kayanya ronde kedua membuat dia bisa ngen tot lebih lama. “Cape Nes”, tanyanya tersenyum sambil terus memelukku. “He eh”, jawabku singkat. Pelan dia mengangkat badanku dari pangkuannya sehingga aku berdiri, kon tolnya lepas dari jepitan me mekku. kon tolnya masih keras dan berlumuran cairan me mekku. Kembali aku dimintanya nungging dipinggir ranjang, doyan banget dia dengan doggie style.
aku sih oke aja dengan gaya apa saja karena semua gaya juga nikmat buat aku. Dia menjilati kudukku sehingga aku menggelinjang kegelian, perlahan jilatannya turun ke punggung. Terus turun ke pinggang dan akhirnya sampe dipinggulku. Otot perutku terasa tertarik karena rangsangan jilatan itu. Mulutnya terus menjilati, yang menjadi sasaran sekarang adalah pantatku, diciuminya dan digigitnya pelan. Apalagi saat lidahnya mulai menyapu daerah sekitar lubang pantatku. Geli rasanya. Jilatannya turun terus kearah me mekku, kakiku dikangkangkannya supaya dia bisa menjilati me mekku dari belakang, Aku lebih menelungkup sehingga pantatku makin menungging dan me mekku terlihat jelas dari belakang. Dia menjilati me mekku, sehingga kembali aku berteriak2 minta segera dien tot, “Om nakal deh, ayo dong Ines cepetan dien totnya”. Dia berdiri dan memposisikan kon tolnya dibibir me mekku dan dienjotkannya kedalam dengan keras sehingga nancep semua dengan sekali enjotan. Dia mulai mengenjot me mekku dengan kon tolnya, makin lama makin cepat. Aku kembali menggeliat2kan pantatku mengimbangi enjotan kon tolnya dime mekku. Jika dia mengejotkan kon tolnya masuk aku mendorong pantatku kebelakang sehingga menyambut kon tolnya supaya nancep sedalam2nya di me mekku. Toketku berguncang2 ketika dia mengenjot me mekku. Dia meremes2 toketku dan memlintir2 pentilnya sambil terus mengenjotkan kon tolnya keluar masuk. “Terus om, nikmat banget deh”, erangku lagi. Enjotan berjalan terus, sementara itu aku mengganti gerakan pantatku dengan memutar sehingga efeknya seperti meremes kon tolnya. Dengan gerakan memutar, it ilku tergesek kon tolnya setiap kali dia mengenjotkan kon tolnya masuk. Denyutan me mekku makin terasa keras, diapun melenguh, “Nes, nikmat banget empotan me mek kamu”. Akhirnya kembali aku kalah, aku nyampe lagi dengan lenguhan panjang, “Aah nikmatnya, Ines nyampeee”.Otot perutku mengejang dan aku ambruk ke ranjang karena lemesnya.
Aku ditelentangkan di ranjang dan segera dia menaiki tubuhku yang sudah terkapar karena lemesnya. Pahaku dikangkangkannya dan segera dia menancapkan kembali kon tolnya di me mekku. kon tolnya dengan mudah meluncur kedalam sehingga nancep semuanya karena me mekku masih licin karena cairan yang berhamburan ketika aku nyampe. Dia mulai mengenjotkan lagi kon tolnya keluar masuk. Hebat sekali staminanya, kayanya gak ada matinya ni orang. Aku hanya bisa terkapar menikmati sisa kenikmatan dan rangsangan baru dari enjotan kon tolnya. Dia terus mengejotkan kon tolnya dengan cepat dan keras.
Dia kembali menciumi bibirku, lherku dan dengan agak membungkukkan badan dia mengemut pentilku. Sementara itu enjotan kon tolnya tetap berlangsung dengan cepat dan keras. Aku agak sulit bergerak karena dia agak menindih badanku, keringatku sudah bercampur aduk dengan keringatnya. Enggak tau sudah berapa lama dia mengen toti ku sejak pertama tadi. Dia menyusupkan kedua tangannya kepunggungku dan menciumku lagi. kon tolnya terus saja dienjotkan keluar masuk. Perutku mengejang lagi, aku heran juga kok aku cepet banget mau nyampe lagi dien tot dia. Aku mulai menggeliatkan pantatku, kuputar2 mengimbangi enjotan kon tolnya. me mekku makin mengedut mencengkeram kon tolnya, pantatku terkadang terangkat menyambut enjotannya yang keras, sampe akhirnya, “terus om, yang cepet, Ines udah mau nyampe lagi”, teriakku. Dia dengan gencarnya mengenjotkan kon tolnya keluar masuk dan, “Aah Ines nyampe lagi”, aku berteriak keenakan. Berbarengan dengan itu terasa sekali semburan pejunya yang kuat di me mekku. Diapun ngecret dan ambruk diatas badanku. Kami sama2 terkulai lemes, lebih2 aku karena aku udah nyampe 3 kali sebelum dia akhirnya ngecret dime mekku.
“Om kuat banget deh ngen totnya, mana lama lagi. Nikmat banget ngen tot ama om. Kapan om ngen totin Ines lagi”, kataku. Dia tersenyum mendengar sanjunganku. “Kalo ada kesempatan ya aku sih mau aja ngen totin kamu. me mek kamu yang paling nikmat dari semua cewek yang pernah aku en tot”, jawabnya memuji. Tak lama kemudian aku terlelap karena lemes, tapi yang lebih penting karena nikmat luar biasa.
Paginya aku terbangun karena ada ciuman lembut dibibirku. "Nyenyak banget bobonya Nes, cape ya". "Iya, om sih nakal", kataku manja. "Tapi nikmat kan, mau lagi gak?'. "Ya mau lah om, dikasi nikmat kok gak mau". "Mau sarapan roti apa sarapan kon tol". "Sarapan kon tol dulu lah om". Dia lalu berbaring telentang di ranjang, lalu aku yang berinisiatif mulai. Aku jongkok di atasnya dan menciumi nya, tangannya mengusap-usap punggungku.
Bibirnya kukulum, ”Hmmmhh… hmmhhh…” dia mendesah-desah. Setelah puas melumat bibir dan lidahnya, aku mulai bergerak ke bawah, menciumi dagunya, lalu lehernya. makin kebawah lalu kuciumi dadanya. “Hmmmhhh… aduh Nes enak ..” rintihnya. Dia terus mendesah sementara aku mulai menciumi perutnya, lalu pusarnya, sesekali dia berteriak kecil kegelian. Akhirnya kon tolnya yang sudah ngaceng berat kupegang dan kukocok2, “Ahhhhh… Hhhh…. Hmmhmh… Ohhh Nes…” dia cuman bisa mendesah doang. kon tolnya langsung kukenyot-kenyot, sementara dia meremas-remas rambutku saking enaknya, “Ehmm… Ehmm…” Mungkin sekitar 5 menitan aku ngemut kon tolnya, kemudian aku bilang, “Om… sekarang giliran om yach?” Dia cuma tersenyum, lalu bangkit sedangkan aku sekarang yang ganti tiduran. Dia mulai nyiumin bibirku. kemudian mulai menciumi leherku sementara tangannya meraba-raba toketku dan diremasnya. “Hmhmhhm… Hmhmhmh…” ganti aku yang mendesah keenakan. Apalagi ketika dia menjilati pentilku yang tebal dan berwarna coklat tua. Setelah puas melumat pentilku bergantian, dia mulai menjilati perutku dan kemudian langsung menciumi me mekku dengan penuh napsu, otomatis pahaku mengangkang supaya dia bisa mudah menjilati me mek dan it ilku. “Ahh.. Ahhhh…” aku mengerang dan mendesah keras keenakan. Sesekali kudengar “slurrp… slurrp…” dia menyedot me mekku yang sudah mulai basah itu. ”Ahhhh… om… Enak …” desahan ku semakin keras saja karena merasa nikmat, seakan tidak peduli kalau terdengar orang di luar. Napsuku sudah sampe ubun2, dia kutarik untuk segera menancapkan kon tol besarnya di me mekku yang sudah gatel sekali rasanya, pengen digaruk pake kon tol.
Pelan-pelan dia memasukkan kon tolnya ke dalam me mekku. dengan satu enjotan keras dia menancapkan seluruh kon tolnya dalam me mekku. “Uh… uhhh…. Ahhhhhhh…nikmat banget om” desahku ketika dia mulai asyik menggesek-gesekkan kon tolnya dalam me mekku. Aku menggoyang pinggulku seirama dengan keluar masuknya kon tolnya di me mekku. Dia mempercepat gerakannya. Gak lama dienjot aku sudah merasa mau nyampe, “Ah…om…INes sepertinya mau… ahhh…” dia malah mempergencar enjotan kon tolnya dime mekku, “Bareng nyampenya ya Nes, aku juga dah mau ngecret”, katanya terengah. Enjotan kon tolnya makin cepat saja, sampe akhirnya, “Om, Ines nyampe aah”, badanku mengejang karena nikmatnya, terasa me mekku berdenyut2 meremas kon tolnya sehingga diapun menyodokkan kon tolnya dengan keras, “Nes, aku ngecret aah”, terasa semburan pejunya yang deres dime mekku.
Dia terkapar lemes diatas badanku, demikian pula aku. Setelah istirahat sejenak, dia mencabut kon tolnya , mengajakku membersihkan diri dan sarapan yang beneran. Aku mengontak front office untuk mengarrange one day tour. Karena sudah kesiangan, yang ada hanya city tour saja, half day lagi. Dia setuju saja dengan hal itu, tak lama kemudian kami meluncur dalam bus yang membawa kami mengiktui tour, walaupun namanya city tour, tapi objek wisata yang dikunjungi adalah sekitar daerah Seminyak.
Malemnya, setelah makan malam kembali aku digelutinya. Dia benar2 melampiaskan napsunya padaku, malem itu kembali aku dien totnya dengan penuh napsu, karena lelah akibat bertempur malam sebelumnya ditambah dengan ikut tour, aku hanya dijatah sekali. Ya gak apa seh, karena aku sendiri juga dah lemes . Kulihat dia minum supplemen, biar kuat menggarap aku besok pagi sampe menjelang waktu cek out, katanya. aku sih enjoy saja, menikmati kon tol besarnya keluar masuk me mekku berkali2, sampe aku lemes saking nikmatnya. Benar2 liburan yang luar biasa nikmatnya, uenak tenan, mak nyus, top markotop
Langganan:
Postingan (Atom)